Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Inisiator Mata Uang Tunggal Eropa Tutup Usia

Cahya Mulyana
28/12/2023 07:49
Inisiator Mata Uang Tunggal Eropa Tutup Usia
Jacques Delors (kiri).(AFP/ERIC PIERMONT)

JACQUES Delors, mantan Ketua Komisi Eropa dan pendiri proyek mata uang tunggal Uni Eropa (UE), telah meninggal dunia, Rabu (27/12). Dia menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 98 tahun.

Sosialis Prancis dan pendukung integrasi Eropa pascaperang ini meninggal di rumahnya, Paris. Delors menjabat sebagai presiden Komisi Eropa selama tiga periode lebih lama dibandingkan pemegang jabatan lainnya dari Januari 1985 hingga akhir 1994.

Selama dekade Delors sebagai ketua Komisi Eropa, UE menyelesaikan pasar tunggal terintegrasi dan setuju untuk memperkenalkan mata uang tunggal, euro, dan membangun kebijakan luar negeri dan keamanan bersama.

Blok yang saat itu beranggotakan 12 negara tersebut juga menetapkan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar bisa mengakui negara-negara bekas komunis di Eropa Tengah dan Timur setelah runtuhnya Tembok Berlin pada 1989.

Baca juga: Uni Eropa Masuk di Barisan AS, Hadapi Houthi Yaman

Delors juga menjabat sebagai menteri keuangan di bawah Presiden Prancis Francois Mitterrand dari 1981 hingga 1984. Namun ia menolak untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 1995 meskipun ia unggul jauh dalam jajak pendapat.

Itu menjadi sebuah keputusan yang ia anggap sebagai keinginan besar dalam mencapai kemerdekaan pribadinya. "Saya tidak menyesal. Tetapi saya tidak mengatakan bahwa saya benar,” katanya kala itu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan penghormatan kepada mantan pemimpin Uni Eropa tersebut sebagai arsitek Eropa kita yang tiada habisnya dan pejuang keadilan manusia.

Diposting di X, sebelumnya Twitter, Macron mengatakan komitmen Delors, cita-citanya, dan kejujurannya akan selalu menginspirasi. Dia menyebut Delors sebagai seorang negarawan Prancis.

Baca juga: Orban Jadi Bulan-bulanan Petinggi UE yang Mendukung Ukraina

Michel Barnier, kepala negosiator UE pada saat Inggris keluar dari blok tersebut, menyebut Delors sebagai inspirasi dan alasan untuk percaya pada gagasan tertentu dalam politik, Perancis, dan Eropa.

Masa jabatan Delors sebagai presiden Komisi Eropa ditandai dengan pertikaian antara para federalis seperti dirinya yang meyakini persatuan yang semakin erat dan Perdana Menteri Inggris saat itu, Margaret Thatcher, yang dengan tegas menolak peralihan kekuasaan ke Brussel.

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, ia membantu menetapkan prinsip-prinsip utama integrasi blok tersebut, termasuk perjanjian Schengen untuk perjalanan dan program Erasmus untuk pertukaran pelajar.

Dia meninggalkan putrinya Martine Aubry, seorang politisi Perancis dan walikota Lille, yang berkampanye untuk menjadi kandidat sosialis untuk presiden Perancis pada 2011, kalah dari Francois Hollande. (Aljazeera/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya