Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SALAH satu rumah sakit terakhir yang tersisa di Jalur Gaza utara, Palestina, berhenti beroperasi pada Selasa (19/12) setelah diserbu oleh tentara Israel. Ini dikatakan direkturnya, Fadel Naim.
Fadel Naim mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel menyerang rumah sakit Al-Ahli dan menangkap dokter, staf medis, dan pasien, serta menghancurkan sebagian halaman bangunan tersebut.
Serangan Israel telah, "Membuat rumah sakit tidak dapat berfungsi lagi," katanya. "Kami tidak dapat menerima pasien atau cedera."
Baca juga: HRW Tuduh Israel Gunakan Kelaparan Warga sebagai Strategi Perang
Setidaknya empat orang yang terluka akibat tembakan Israel pada Senin (18/12) dan meninggal pada Selasa setelah terluka dalam serangan ke Al-Ahli. "Informasi kami, ada puluhan korban luka di jalan sekitar," katanya.
Al-Ahli, juga dikenal sebagai rumah sakit Baptist atau Ahli Arab, telah rusak parah akibat ledakan di tempat parkir mobilnya pada 17 Oktober. Ini mengakibatkan sedikitnya puluhan kematian.
Kelompok militan Hamas dan Jihad Islam menuduh Israel--yang menyangkal bertanggung jawab dan menyalahkan roket Jihad Islam yang salah sasaran--sebagai penyebab ledakan tersebut.
Baca juga: AS Bentuk Koalisi, Houthi Tetap Serang Kapal di Laut Merah
Rumah sakit, yang dilindungi hukum kemanusiaan internasional, telah berulang kali terkena serangan Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober.
Pasukan Israel sebelumnya menggerebek fasilitas medis lain di Gaza, termasuk Al-Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, yang kini berfungsi dengan kapasitas minimal dengan tim yang sangat kecil.
Pada Minggu, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan rumah sakit Al-Ahli menerima pasien kritis dari Al-Shifa untuk operasi. Unit gawat darurat Al-Shifa, yang hancur akibat pengeboman Israel, menjadi mandi darah dan membutuhkan resusitasi.
Baca juga: UNICEF: Jalur Gaza Tempat paling Berbahaya Dunia bagi Anak
Israel menghadapi tekanan internasional yang meningkat atas meningkatnya angka kematian warga sipil dan hancurnya rumah sakit di Gaza. (Z-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
ISRAEL menyatakan akan membuka jalur udara bagi negara-negara asing yang ingin mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam beberapa hari ke depan.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved