Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Waspada Agitasi untuk Cap Hamas Teroris

Cahya Mulyana
04/12/2023 11:30
Waspada Agitasi untuk Cap Hamas Teroris
Aksi Bela Palestina yang dilakukan di Bali(Antara/Fikri Yusuf)

MUNCULNYA pemikiran di Indonesia yang menentang Hamas di Palestina turut membuat gaduh di publik. Salah satunya seperti yang terjadi di Bitung, Sulawesi Utara, beberapa waktu lalu.

Pemikiran yang kontra terhadap Gerakan Hamas ialah menuding kelompok ini sebagai teroris. Sehingga aksi bela Palestina di Indonesia seakan dicap sebagai dukungan terhadap gerakan teroris.

Ironisnya, hal itu disuarakan oleh salah satu tokoh Islam yang dikenal sebagai aktivis pembela etnis Uyghur. Lewat beberapa artikelnya, dia memojokkan Hamas di Palestina.

Baca juga : Houthi Janji Terus Perangi Israel

Mantan aktvisi Himpinan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta Raya, Siswanto Rusdi menilai pemikiran itu tidak semestinya digaungkan di Tengah Gelora umat muslim Indonesia mendukung Palestina. Bahkan pemerintah RI juga kerap melayangkan dukungannya terhadap Palestina.

“Jadi kurang tepat lah, apa yang disampaikannya  ini sangat sensitif di Indonesia, jadi sebaiknya hal-hal seperti ini diredam dulu untuk menghindari gejolak di masyarakat kita,” kata Siswanto di Jakarta, Sabtu (2/12).

Baca juga : BAZNAS Kalsel Serahkan Bantuan Rp4,2 Miliar untuk Palestina

Menurut Siswanto, sepak terjang lembaga yang menaunginya berbasis di Amerika Serikat, sehingga patut diduga didukung oleh Negeri Paman Sam. Dalam arah politiknya, hingga saat ini Washington masih berpihak kepada Israel.

“Sekali ini sangat rentan, apalagi kita berada di tahun politik jelang Pemilu 2024. Jangan sampai umat Islam terbelah dengan adanya pemikiran-pemikiran seperti ini,” jelasnya.

“Umat Islam di Indonesia jangan sampai terpancing oleh agitas ini. Tokoh-tokoh Islam yang saat ini sudah menjalin komunikasi dengannya perlu mawas diri agar tidak terjebak dalam permainan mereka,” imbuh Siswanto.

Direktur Eksekutif National Maritime Institute (Namarin) itu juga mengimbau kepada pemerintah Indonesia untuk proaktif mengawasi gerakan-gerakan yang diinisiasi oleh Abdulhakim Idris guna menjaga stabilitas politik dan keamanan. 

“Ke depan, pemerintah Indonesia diharapkan dapat mencekal masuknya aktivis semacam ini ke Indonesia,” pungkasnya. (Z-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik