Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SANDERA Israel yang dibebaskan dari Jalur Gaza, Palestina, berbicara di depan umum pada Sabtu (2/12) untuk pertama kali. Mereka mendesak pemerintah untuk menjamin pembebasan sisa tawanan yang ditahan di wilayah Palestina yang dilanda perang.
Para sandera, yang sebagian besar dibebaskan selama gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan Hamas, berbicara dalam siaran video di hadapan ribuan orang pada rapat umum di pusat kota Tel Aviv. Dalam wawancara singkat tersebut, empat wanita yang ditahan oleh Hamas menceritakan ketakutan, kelaparan, dan sulit tidur selama mereka disandera kelompok militan Palestina pada 7 Oktober.
"Putri-putri kami melihat hal-hal yang tidak perlu dilihat oleh anak-anak pada usia tersebut atau berapa pun usianya," kata Danielle Aloni, 45, yang dibebaskan pekan lalu bersama putrinya yang berusia lima tahun.
Baca juga: Serangan Roket Israel ke Palestina Intensif
"Awalnya makanan tidak banyak dan seiring berjalannya waktu, makanan semakin berkurang," kata Ditza Heiman, 84, yang dibebaskan Selasa.
Para sandera yang dibebaskan mendesak pemerintah untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menjamin pembebasan tawanan yang tersisa.
Baca juga: Kapal Perang AS Tembak Jatuh Drone yang Diluncurkan dari Yaman
Yocheved Lifschitz, 85, yang dibebaskan oleh Hamas bulan Oktober, di luar parameter perjanjian gencatan senjata, mengatakan, "Kewajiban moral pemerintah ialah memulangkan mereka segera tanpa ragu-ragu."
Komentar mereka muncul sehari setelah gagalnya gencatan senjata yang ditengahi Qatar dan AS. Gencatan itu menghasilkan pembebasan 80 sandera Israel, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dengan imbalan 240 tahanan Palestina selama seminggu. Pasukan Israel kembali melakukan pertempuran di Jalur Gaza pada Jumat pagi.
Berbicara pada rapat umum tersebut Yelena Trupanov, yang dibebaskan pada Rabu, mengatakan kepada massa yang berkumpul di luar Museum Seni Tel Aviv bahwa, "Kita harus mengembalikan Sasha saya dan yang lain," mengacu pada putranya, yang masih ditahan di Gaza. Trupanov, 50, muncul dalam video penyanderaan yang disebarluaskan oleh Hamas beberapa minggu setelah serangan.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pada Sabtu bahwa 137 warga Israel dan warga negara asing masih ditawan di Jalur Gaza. (AFP/Z-2)
PERDANA Menteri Kanada Mark Carney mengumumkan bahwa negaranya berencana untuk mengakui Negara Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia kembali menekankan pentingnya rencana politik yang adil dan menyeluruh dengan solusi dua negara, Israel dan Palestina.
PEMERINTAH Tiongkok mendukung rencana Prancis untuk menyampaikan pengakuan atas kedaulatan Palestina dalam sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron mengumumkan negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
MILITER Israel mengumumkan bahwa bantuan akan mulai dikirim melalui udara ke Gaza, atas permintaan dari negara tetangga, Yordania.
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
UNRWA menyoroti sistem distribusi bantuan yang dikenal sebagai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.
Sistem distribusi bantuan yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat ini lebih melayani kepentingan militer dan politik dibandingkan kebutuhan rakyat sipil.
WFP PBB mengatakan hampir sepertiga penduduk Gaza harus menahan lapas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved