Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AMERIKA Serikat (AS) mendesak Israel mempersempit zona tempur dan memperjelas di mana warga sipil Palestina dapat mencari tempat yang aman selama operasi Israel di Gaza Selatan. Para pejabat AS mengatakan langkah itu untuk mencegah terulangnya jumlah korban jiwa yang sangat besar akibat serangan Israel.
Para pejabat AS mulai dari Presiden Joe Biden hingga ke bawah, termasuk di Departemen Luar Negeri dan Pentagon, memohon kepada Israel untuk mengambil pendekatan yang lebih hati-hati, dengan rencana militer Israel memperluas serangannya ke Gaza Selatan.
Dua pertiga dari 2,3 juta penduduk daerah kantong tersebut telah mengungsi ke selatan untuk menghindari zona perang di utara.
Baca juga: Hamas dan Israel Perpanjang Gencatan Senjata, Tepi Barat Terus Digempur
Operasi Israel di bagian utara menuai kecaman keras dari dunia internasional dan Biden mendapat kecaman dari dalam negeri karena dukungannya terhadap Israel.
Washington memahami keinginan Israel untuk membasmi pejuang Hamas di Gaza Selatan. Namun meyakini bahwa kehati-hatian yang lebih besar diperlukan di wilayah yang padat penduduknya itu, seperti disampaikan dua pejabat AS yang memberikan rincian saran tersebut.
"Banyak arsitek utama dari serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober lalu, yang menewaskan 1.200 orang, berada di wilayah selatan,” kata seorang pejabat.
Baca juga: Raja Yordania Tolak Pemisahan Tepi Barat dan Jalur Gaza di Palestina
"Namun mengingat ratusan ribu warga sipil telah mengungsi ke selatan, atas permintaan Israel, kami yakin Israel hanya boleh bergerak maju setelah perencanaan operasional memperhitungkan kehadiran lebih banyak orang tak berdosa," ujar pejabat tersebut.
Perencanaan harus mencakup mengambil pelajaran dari operasi yang dilakukan di utara untuk meningkatkan perlindungan bagi warga sipil tak berdosa,
“Termasuk hal-hal seperti mempersempit zona tempur dan memperjelas area di mana warga sipil dapat mencari perlindungan," kata pejabat itu.
Pejabat kedua mengatakan bahwa ketika Israel merencanakan serangannya di Gaza Utara, para pejabat AS menyarankan Israel untuk menggunakan kekuatan yang lebih kecil dari yang direncanakan, dan berhati-hati dalam hal taktik, pergerakan, ukuran unit dan aturan keterlibatan.
"Mereka masih dalam tahap perencanaan untuk wilayah selatan. Kami mendesak mereka untuk mempertimbangkan hal ini dalam perencanaan mereka," kata pejabat tersebut.
Kedua pejabat tersebut mengatakan bahwa AS ingin Israel memastikan bahwa mereka mengetahui di mana warga sipil berada, fokus pada target-target presisi yang bernilai tinggi, dan memastikan bahwa mereka mengincar lokasi-lokasi tertentu, bukannya menyerang tanpa pandang bulu.
(Arabnews/Z-9)
Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyebut pengiriman bantuan melalui udara tidak akan membalikkan kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza.
SELAMA 21 bulan genosida di Jalur Gaza, Palestina, sekitar 70 persen infrastruktur hancur, menyisakan wilayah tersebut tertimbun jutaan ton puing dan tenggelam dalam gelap.
BAYI-BAYI yang tinggal tulang dan kulit akhirnya meninggal karena ibu mereka terlalu kelaparan untuk menghasilkan susu.
STAF medis Rumah Sakit Al-Shifa yang mengalami krisis bahan bakar di Jalur Gaza utara terpaksa merawat tiga hingga empat bayi baru lahir di dalam satu inkubator.
PBB menyampaikan laporan terbaru mengenai kondisi memprihatinkan di Jalur Gaza, Palestina. Berdasarkan data OCHA, hampir seluruh wilayah Gaza kini berada di bawah kendali militer Israel.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat sedang menunggu bantuan di lokasi distribusi.
Donald Trump mengisyaratkan dukungan untuk eskalasi militer Israel di Gaza.
AS menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dituding sengaja memperpanjang perang di Gaza demi kepentingan politik, khususnya menjelang pemilu nasional.
KELOMPOK Hamas menyambut baik kesepakatan internasional yang dicapai di Kolombia untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas perang yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
UNRWA yang merupakan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina mendesak Israel supaya UNRWA segera diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Mantan PM Israel Ehud Plmert menyebut pembangunan Kota Kemanusiaan di GAza sebagai kamp konsentrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved