Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Uni Emirat Arab yang menjadi tuan rumah Konfetensi Tingkat Tinggi mengenai perubahan iklim (COP28) berencana memanfaatkan pertemuan dengan sejumlah negara asing untuk mendorong tercapainya kesepakatan mengenai pemanfaatan bahan bakar fosil. Hal itu terungkap dari bocoran dokumen yang diperoleh BBC. Catatan pengarahan/briefing) yang bocor, yang diperoleh para jurnalis di Pusat Pelaporan Iklim (CCR) yang bekerja sama dengan lembaga penyiaran Inggris, disiapkan oleh tim COP28 UEA untuk presiden KTT Sultan Ahmed Al Jaber menjelang pertemuan dengan pemerintah asing antara Juli dan Oktober tahun ini.
Bocoran “poin pembicaraan” yang dipersiapkan untuk pertemuan dengan Tiongkok mengatakan bahwa ADNOC, perusahaan minyak pemerintah UEA, bersedia untuk bersama-sama mengevaluasi peluang LNG (gas alam cair) internasional di Mozambik, Kanada, dan Australia.
Catatan singkat yang disiapkan untuk pertemuan dengan Kolombia, Jerman dan Mesir menyarankan agar ADNOC “siap” untuk mendukung setiap negara dalam mengembangkan proyek bahan bakar fosil.
Dokumen tersebut menunjukkan UEA menyiapkan pokok pembicaraan untuk pertemuan dengan 20 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Jerman, mengenai peluang komersial bagi perusahaan energi terbarukan milik negara Masdar. Untuk diketahui Presiden COP28 Al Jaber sendiri merupakan CEO ADNOC dan Masdar.
Seorang juru bicara COP28 mengatakan kepada AFP bahwa dokumen yang dikutip oleh BBC "tidak akurat dan tidak akan digunakan dalam pertemuan itu.” Sangat mengecewakan melihat BBC menggunakan dokumen yang tidak diverifikasi dalam pelaporan mereka".
Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, badan yang bertanggung jawab atas KTT COP28, yang dimulai pada Kamis (28/11) , mengatakan kepada BBC bahwa “prinsip utama” bagi tuan rumah adalah kewajiban untuk tidak memihak.
Ketika ditanya tentang laporan tersebut, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan kepada wartawan, "Saya tidak percaya laporan itu benar" tanpa memberikan komentar lebih lanjut.
Para penggiat perubahan iklim telah menyuarakan keprihatinan tentang pengaruh kepentingan bahan bakar fosil pada pembicaraan di Dubai, dengan menyebutkan peran Jaber sebagai kepala sebuah perusahaan minyak.
Dalam wawancara dengan AFP pada hari Sabtu, Jaber membela kehadiran besar industri penghasil emisi besar termasuk sektor minyak dan gas.
“Setiap orang harus menjadi bagian dari proses ini dan setiap orang harus bertanggung jawab dan semua orang harus bertanggung jawab,” katanya.
COP28, yang akan diselenggarakan hingga 12 Desember, rencananya dihadiri oleh 167 pemimpin dunia, termasuk Raja Charles III dari Inggris dan Paus Francis. (AFP/M-3)
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam transisi energi terutama dalam mencapai target peningkatan kapasitas listrik nasional dan transisi menuju energi hijau.
Denny juga mengingatkan bahwa mangrove bisa menjadi penyerap sekaligus source atau sumber karbon.
Perhelatan Piala Dunia 2026 yang diperluas akan menghasilkan lebih dari 9 juta ton setara karbon dioksida.
Sebuah inisiatif penting untuk memperkuat tata kelola ekosistem hutan, lahan dan ketahanan iklim di Kalimantan Barat akan segera dilaksanakan mulai 2025 sampai 2032.
Dalam serangkaian lokakarya yang digelar selama lima hari tersebut, para musisi membahas akar penyebab krisis iklim, peran seni dan budaya dalam mendorong perubahan nyata.
Data dari Teleskop James Webb mengungkap kabut kompleks di Pluto yang mengatur iklimnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved