Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEDIKITNYA 24 orang tewas akibat sambaran petir di Gujarat, India Barat. Sambaran petir di daerah tersebut terjadi secara berkali-kali selama dua hari berturut-turut sejak Minggu, (26/22) hingga Senin, (27/11). Selain korban tewas, sedikitnya 23 orang juga terluka akibat sambaran petir.
Para pejabat pemerintah mengatakan hujan deras masih terus berlanjut hingga Senin (27/11) pagi. Gujarat dilanda hujan lebat yang disertai dengan badai petir serta hujan es.
Hujan juga menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah dan hilangnya ternak di seluruh negara bagian. Sedikitnya 40 ekor hewan ternak juga tewas.
Baca juga: Militer India Bawa Peralatan Khusus Selamatkan 41 Pekerja dari Terowongan Bawah Tanah
"Kami akan segera memulai sebuah survei untuk menilai kerugian yang diderita," kata Menteri Pertanian Gujarat Raghavji Patel pada hari Senin, (27/11).
Dia menambahkan bahwa kompensasi akan diberikan kepada para korban berdasarkan hasil survei tersebut.
Departemen Meteorologi India (IMD) memperkirakan curah hujan akan terus berlanjut di beberapa bagian negara bagian ini pada hari Senin (27/11).
Baca juga: Terjebak di Terowongan Himalaya, 41 Pekerja Berharap Selamat
Menteri Dalam Negeri Federal India, Amit Shah, yang bersama dengan Perdana Menteri Narendra Modi berasal dari Gujarat, mengatakan ia sangat sedih atas jatuhnya korban jiwa.
Gujarat tidak asing dengan bencana yang berhubungan dengan hujan, tetapi hujan badai yang begitu besar tidak diperkirakan terjadi di negara bagian ini selama bulan-bulan musim dingin, dan hujan lebat membuat banyak orang lengah.
Pada bulan Agustus 2020, 14 orang tewas di negara bagian ini hanya dalam waktu dua hari dalam berbagai insiden yang berkaitan dengan hujan lebat dan banjir.
Setahun sebelumnya, pada Agustus 2019, 31 orang tewas di negara bagian ini dalam insiden terkait hujan. Sementara banjir bandang dan petir menewaskan puluhan orang di India setiap tahunnya, para ilmuwan memperingatkan bahwa peningkatan suhu global mengakibatkan serangkaian peristiwa cuaca ekstrem.
(Al Jazeera/Z-9)
Jika berada di hutan, berlindunglah di bawah pohon yang lebih rendah.
Korban meninggal yakni Jajang, 50, asal Kampung Sukarasa RT 03 RW 02 Desa Wangunjaya
Kedua korban merupakan pekerja yang hendak dalam perjalanan pulang dari Majalengka ke Cirebon, Rabu (10/1) malam. Ketika hendak pulang kondisi cuaca mendung dan hujan.
Faklutas Teknik Geologi Unpad kehilangan dua mahasiswa dalam kejadian tragis. Keduanya tersambar petir saat membuat kemah mandiri pada Jumat (23/2) di Daerah Batukuda Kabupaten Bandung.
Berdasarkan keterangan saksi di tempat kejadian, terdengar bunyi sambaran petir. Lalu, terlihat asap keluar dari arah gerobak mie ayam milik korban.
BMKG mengingatkan agar warga mewaspadai potensi hujan disertai kilat petir serta angin kencang di wilayah Jakarta pada Sabtu (16/7).
Semua produk terinspirasi dari resep kuno India Ayurveda, berpadu dengan resep tradisional Indonesia.
10 peninggalan kerajaan Sriwijaya yang merupakan kerajaan maritim terbesar di Nusantara kala itu, baik berupa prasasti, candi maupun situs bersejarah
negara terbesar di dunia, nomor satu luasnya lebih dari 18 juta km persegi atau setara 11% dari luas daratan bumi
makanan khas India yang terkenal unik, baik dari bahan pembuatannya, pengolahannya, penyajiannya hingga cita rasanya
Kopi Kenangan menggunakan biji kopi dari Dampit (Malang), Sidikalang (Sumatera Utara), Gayo (Aceh), dan Kintamani (Bali) untuk membuat espreso.
Diwali, atau yang dikenal juga sebagai Deepavali, adalah festival cahaya yang dirayakan oleh masyarakat India di seluruh dunia. Festival ini melambangkan kemenangan kebaikan atas keburukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved