Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PETASAN menerangi langit malam pada Jumat ketika perayaan yang menandai pembebasan perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel dengan imbalan gelombang pertama sandera yang dibebaskan Hamas di Gaza.
Massa di Tepi Barat bersorak dan mengibarkan bendera Palestina dan Hamas, serta syal kaffiyeh setelah dua gerbong berwarna putih – dikawal kendaraan lapis baja – keluar dari kamp militer Ofer bersama para tahanan.
“Saya senang namun pembebasan saya harus dibayar dengan darah para martir,” kata Marah Bakir, 24 tahun, mengacu pada hampir 15.000 kematian di Jalur Gaza yang menurut pemerintah pimpinan Hamas disebabkan oleh serangan militer Israel.
Baca juga: Inggris Gandakan Bantuan Kemanusiaan ke Jalur Gaza
Kebebasan dari “empat dinding penjara” sungguh “luar biasa”, kata Bakir, yang telah ditahan selama delapan tahun.
“Saya menghabiskan akhir masa kanak-kanak dan remaja saya di penjara, jauh dari orang tua dan pelukan mereka,” katanya kepada AFP setelah kembali ke rumah keluarganya di Beit Hanina di Yerusalem timur yang dianeksasi. “Itulah yang terjadi pada negara yang menindas kita.”
Baca juga: Ayah Relawan MER-C di Gaza Beri Pesan Menyentuh
Sebanyak 39 tahanan dibebaskan oleh otoritas Israel berdasarkan perjanjian gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran di Gaza, setelah 13 sandera asal Israel telah diserahkan lebih.
Serangan tanggal 7 Oktober oleh militan Hamas terhadap komunitas Israel selatan menyebabkan 1.200 orang tewas, menurut pihak berwenang Israel.
Di pihak Palestina, para pejabat mengatakan lebih banyak orang yang tewas di Gaza akibat gelombang serangan Israel saat ini dibandingkan dengan dua invasi yang digabungkan.
Hanan Al-Barghouti, 58, dibebaskan setelah dua bulan ditahan Israel, memuji sayap bersenjata Hamas, pemimpinnya, dan rakyat Gaza. “Semoga Tuhan membalas mereka dengan baik atas nama kami,” katanya. “Jika bukan karena rakyat Gaza, kita tidak akan melihat kebebasan.
"Kami berada di dalam penjara, memakan kepahitan. Mereka sadis. Mereka menghina dan mempermalukan kami, namun harga diri kami tinggi dan martabat kami terangkat, berkat perlawanan."
Tahanan Palestina yang mengenakan jaket abu-abu diarak di Beitunia di Tepi Barat yang diduduki di hadapan para pendukung yang bersorak gembira, banyak dari mereka menangis.
Sebelum mereka dibebaskan, kepulan asap putih memenuhi udara di dekat penjara ketika pihak berwenang Israel menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tiga orang ditembak dan terluka oleh pasukan keamanan Israel.
“Polisi Israel ada di rumah kami dan mencegah orang datang menemui kami,” kata Fatina Salman, ibu dari Malak, 23, yang ditangkap dalam perjalanan ke sekolah pada tahun 2016 karena mencoba menikam seorang petugas polisi di Yerusalem.
Dia baru akan dibebaskan pada 2025, namun kembali mendapat sambutan penuh kemenangan di lingkungannya di Beit Safafa. “Putriku lemas, sejak kemarin dia belum makan,” kata Salman.
Di Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak 1967, lebih dari 200 warga Palestina telah dibunuh tentara dan pemukim Israel sejak serangan 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan Otoritas Palestina.
Pasukan Israel yang bersenjata lengkap kembali melakukan penggerebekan di kota-kota Palestina, manuver yang seharusnya dihilangkan di beberapa wilayah Tepi Barat berdasarkan perjanjian Oslo.
Namun Jumat adalah malam perayaan bagi banyak warga Palestina. “Saya sangat senang bisa berkumpul dengan keluarga saya dan sangat senang bisa memulai hidup baru bersama mereka,” kata Bakir.
“Saya juga senang melihat betapa bahagianya mereka,” katanya, sambil menambahkan: “Ya, mereka menangis, tapi itu adalah air mata kebahagiaan.” (AFP/Z-3)
Hamas mengusulkan gencatan senjata selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sembilan sandera dan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Hamas membebaskan sandera Israel-Amerika Edan Alexander setelah 19 bulan ditahan, sebagai isyarat niat baik menjelang kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Hamas mengatakan akan membebaskan sandera warga Israel-Amerika Serikat (AS) terakhir yang masih hidup di Gaza, Palestina.
Hamas menyatakan akan membebaskan sandera Israel-Amerika, Edan Alexander, sebagai bagian dari upaya menuju gencatan senjata di Gaza.
Israel akan membayar dengan harga yang sangat mahal jika tidak menyetujui gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan di Gaza.
RENCANA besar Israel seperti The Yinon Plan menunjukkan bahwa melemahnya negara-negara sekitar Israel, termasuk Iran, menjadi bagian dari strategi untuk memperkuat posisi Negeri Zionis.
IDF mengatakan menemukan dua jenazah sandera dalam operasi militer di Gaza Selatan.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
Militer Israel mengklaim telah menemukan jenazah pemimpin militer Hamas, Mohammed Sinwar, di terowongan bawah Rumah Sakit Eropa di Gaza.
Badan Pertahanan Sipil mengatakan enam warga Palestina tewas dan lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel, dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan.
KEKUATAN bersenjata baru yang misterius muncul di Jalur Gaza selatan. Kemunculan kelompok itu memicu kekhawatiran dan kecaman dari berbagai pihak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved