Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
PASUKAN Israel menggerebek rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, Palestina, pada Rabu (15/11). Mereka menargetkan dugaan pusat komando Hamas dalam terowongan di bawah ribuan pasien dan warga sipil yang mencari perlindungan dari pertempuran sengit.
Operasi di rumah sakit Al-Shifa di Kota Gaza memunculkan kekhawatiran yang meningkat selama berminggu-minggu terhadap orang-orang yang terjebak di dalamnya dengan kondisi yang suram. Langkah itu menandai tujuan utama Israel untuk menghancurkan Hamas.
Lusinan tentara Israel, beberapa di antara mereka mengenakan masker dan menembak ke udara, memerintahkan para pemuda untuk menyerah. Ini dikatakan seorang jurnalis yang menghubungi AFP. Ketika itu tentara melaporkan bahwa mereka melakukan operasi yang presisi dan tepat sasaran di fasilitas tersebut.
Baca juga: Israel Tambah Anggaran untuk Genosida di Palestina
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza meminta komunitas internasional dan PBB untuk segera melakukan intervensi dan segera menghentikan operasi penyerbuan Israel. Dia mengatakan bahwa di antara ribuan orang yang berada di dalam rumah sakit tersebut terdapat 650 orang sakit dan ribuan orang terluka.
Gedung Putih menegaskan kembali keprihatinannya terhadap keselamatan warga sipil tak lama setelah penggerebekan dimulai. "Kami tidak mendukung serangan udara terhadap rumah sakit dan kami tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional.
Baca juga: Amerika Serikat Umumkan Sanksi Tahap Ketiga untuk Hamas
Pejabat tersebut menambahkan bahwa seharusnya tidak ada situasi, "Orang-orang yang tidak bersalah, orang-orang yang tidak berdaya, orang-orang sakit yang berusaha mendapatkan perawatan medis yang layak mereka dapatkan terjebak dalam baku tembak." Sebelumnya, Gedung Putih mengatakan bahwa sumber-sumber intelijen AS menguatkan klaim Israel bahwa Hamas dan kelompok militan Palestina lain, Jihad Islam, telah membangun pusat komando dan kendali operasional di bawah Al-Shifa.
Hamas, yang telah berulang kali membantah klaim tersebut, mengatakan Presiden AS Joe Biden sepenuhnya bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menuduh pemerintahannya memberi Israel lampu hijau untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap warga sipil.
Mengutip kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan 40 pasien meninggal di Al-Shifa pada Selasa. Direktur rumah sakit Abu Salmiya mengatakan 179 jenazah telah dikebumikan di kuburan massal di dalam kompleks tersebut. (Z-2)
PRANCIS, Inggris dan sejumlah negara lain mulai menunjukkan komitmen yang lebih nyata dalam mendukung pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat.
Inggris berencana mengakui Negara Palestina paling cepat pada September.
PEMERINTAH Belanda menyatakan dua menteri Israel sebagai persona non grata akibat pernyataan dan tindakan yang dianggap memicu kekerasan serta mendorong pembersihan etnis Gaza.
PBB menyebut Gaza menghadapi krisis kelaparan terburuk dengan lebih dari 20 ribu anak alami gizi buruk.
Sebanyak tiga relawan berpengalaman yakni Ir. Edi Wahyudi sebagai ketua tim dan dua anggota Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq telah berangkat ke Kairo.
Inggris siap mengakui Palestina sebagai negara merdeka pada Sidang Umum PBB September mendatang, jika Israel tidak setuju gencatan senjata di Gaza.
PAUS Leo XIV menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
KONDISI kelaparan di Jalur Gaza kini mencapai titik kritis dan mengancam nyawa lebih dari dua juta penduduk Palestina.
KRISIS gizi di Jalur Gaza, Palestina, mencapai titik kritis dengan lonjakan kematian yang mencolok sepanjang Juli 2025. Hal itu diungkapkan WHO dalam laporan terbaru yang dirilis 27 Juli 2025.
Caisse de Prévoyance de l'Etat de Geneve (CPEG), dana pensiun pemerintah di Jenewa, Swiss, memutuskan untuk mencabut investasinya dari obligasi pemerintah Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved