Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

3.000 Warga Gaza Berlindung di RS Indonesia yang Berkapasitas 200

Cahya Mulyana
10/11/2023 19:09
3.000 Warga Gaza Berlindung di RS Indonesia yang Berkapasitas 200
Rumah Sakit Indonesia di Gaza.(AFP/BASHAR TALEB )

RUMAH Sakit (RS) Indonesia di Bayt Lahiya, Kegubernuran Gaza Utara, Jalur Gaza, Palestina yang berkapasitas 200 telah menangani hampir 1.000 pasien. Tidak hanya itu, RS yang dibangun dari uang sumbangan Indonesia mencapai Rp126 miliar itu menjadi tempat berlindung 3.000 orang dari kebiadaban Israel.

Hukum internasional dan hukum perikemanusiaan internasional telah mengecualikan RS menjadi sasaran pihak mana pun selama perang. Tetapi Israel telah mengabaikannya dan tanpa diberikan sanksi sekalipun dari PBB atau Amerika Serikat, yang katanya polisi dunia itu.

Pada Kamis (9/11), RS yang diresmikan pada 27 Desember 2015 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu menjadi sasaran tembak pasukan Israel. Sebanyak 11 rudal menyasar tempat terakhir yang dianggap aman oleh warga yang telah terpenjara dan terisolasi sejak kelompok zionis mendirikan negara Israel, 1947.

Baca juga: Dituduh jadi Markas Hamas, Area Sekitar RS Indonesia di Gaza Dibombardir Rudal Israel

Jauh sebelum RS ini resmi beroperasi, kerap diserang Israel. Pada 14 November 2011 Israel melancarkan serangan terhadap RS Indonesia, tercatat dua orang tewas dan sejumlah orang mengalami luka-luka. Kemudian Oktober 2018, RS Indonesia juga Gaza terkena serangan udara Israel.

Terbaru, Kamis (9/11), Israel memuntahkan 11 rudal ke sekitar RS Indonesia. "Malam itu baru terjadi pengeboman tepatnya ke daerah yang berjarak 100-150 meter dari RS Indonesia. Delapan meninggal dan 10 luka-luka. Itu kejadiannya pukul 18.00 malam waktu Gaza," kata Relawan Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) Fikri Rofiul Hak kepada Media Indonesia, Jumat (10/11).

Baca juga: Viral Surat 100 Dokter Israel Minta Rumah Sakit Gaza Dibom. Ini Isinya

Saat kejadian, kata dia, hampir semua warga yang berlindung di RS Indonesia terlihat panik. Kondisi lebih mengenaskan lagi, lanjut dia, satu-satunya genset yang dapat beroperasi akan segera mati karena ketiadaan bahan bakar.

Dengan demikian kebutuhan listrik untuk membantu pelayanan medis di RS Indonesia dapat sepenuhnya lumpuh. "Sesuai pernyataan direktur RS Indonesia pada Kamis (9/11) bahwa bahan bakar yang tersedia hanya mampu bertahan 24 jam ke depan," pungkasnya.

Terpisah, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta menyesalkan serangan Israel ke dekat RS Indonesia di Gaza. RS di Palestina ini merupakan bantuan dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina.

Anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi PKS ini juga mengatakan RS Indonesia di Palestina merupakan bentuk lain dari kehormatan Indonesia, sama nilainya dengan gedung kedutaan. Serangan terhadap RS Indonesia sama artinya menyerang Indonesia.

Sukamta juga mendorong pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih di Palestina. Dukungan bantuan kemanusiaan dan kesehatan harapannya terus diberikan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. (Cah/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya