Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan mempertimbangkan waktu jeda di Gaza untuk memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan. Itu juga memungkinkan keluarnya sandera yang ditahan oleh prajurit Hamas.
Namun, Netanyahu menegaskan kembali penolakan negaranya terhadap gencatan senjata tanpa pembebasan semua orang yang ditawan di daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas.
Netanyahu melontarkan komentar tersebut dalam sebuah wawancara seusai ditanya siapa yang harus memerintah Gaza setelah pertempuran berakhir.
“Saya pikir Israel (akan menguasai Gaza), untuk jangka waktu yang tidak terbatas, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan karena kita telah melihat apa yang terjadi jika kita tidak memiliki tanggung jawab keamanan tersebut,” kata Netanyahu kepada ABC News.
Baca juga:
> Ini Empat Skenario Berakhirnya Gempuran Israel ke Jalur Gaza
> Guterres: Gaza Jadi Kuburan Massal Anak-anak Palestina
Israel maupun Hamas menolak tekanan internasional yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata. Israel mengatakan Hamas harus membebaskan para sandera terlebih dahulu.
Tetapi Hamas mengatakan mereka tidak akan membebaskan mereka atau menghentikan pertempuran ketika Gaza sedang diserang. Ketika ditanya kesediaan menerima jeda kemanusiaan di Gaza, Netanyahu mengatakan, "Ya, tidak akan ada gencatan senjata, tidak ada gencatan senjata umum di Gaza tanpa pembebasan sandera kami."
Dia menambahkan jeda yang dimaksud hanya untuk satu jam dan sudah dilakukan sebelumnya. "Saya kira kita akan memeriksa keadaan, untuk memungkinkan barang-barang, barang-barang kemanusiaan, untuk masuk, atau barang-barang kita. sandera, sandera individu, untuk pergi." (CNA/Z-6)
SEKRETARIS Jenderal PBB disebut sangat khawatir dengan keputusan Israel untuk menguasai Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
AUSTRALIA, Jerman, Italia, Selandia Baru, dan Inggris menolak dengan tegas rencana Israel untuk menduduki Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
DEWAN Keamanan PBB akan bersidang mengenai keputusan Israel untuk menduduki Kota Gaza, Palestina, pada Minggu (10/8) dari yang sebelumnya dijadwalkan pada Sabtu (9/8).
PRANCIS, Jumat (8/8), mengutuk rencana Israel untuk menduduki Jalur Gaza, Palestina, dan menegaskan kembali penentangan tegasnya terhadap rencana tersebut.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengutuk keputusan sepihak Israel untuk mengambil alih Jalur Gaza, Palestina. Ini alasan lengkapnya.
SEKITAR 900 ribu warga Palestina di Gaza City kini menghadapi ancaman pengusiran massal setelah kabinet keamanan Israel menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Bantuan ini, sambung Rizky, bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog.
Sebanyak 127 orang di Gaza telah meninggal karena penyebab terkait malnutrisi, dengan satu dari tiga orang tidak makan selama beberapa hari, menurut PBB.
Senator Angus King menolak bantuan tambahan untuk Israel karena krisis kelaparan anak di Gaza.
Pesawat militer Yordania dan Uni Emirat Arab menjatuhkan bantuan makanan ke Gaza pada Minggu (27/7), bertepatan dengan dimulainya jeda terbatas oleh militer Israel
MILITER Israel mengumumkan bahwa pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara ke Jalur Gaza akan dimulai pada Sabtu (26/7) malam.
Saat kegiatan berlangsung, tim BAZNAS juga turut bertemu dengan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang tengah melakukan kunjungan langsung ke posko pengungsian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved