Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
TIGA warga Palestina tewas pada Kamis (2/11) akibat tembakan Israel di Tepi Barat yang diduduki. Ini dikatakan Kementerian Kesehatan Palestina. Di sisi lain, seorang warga Israel tewas dalam serangan penembakan warga Palestina, menurut petugas pertolongan pertama.
Pada Kamis di El-Bireh, dekat kantor Otoritas Palestina di Ramallah, dua warga Palestina, Ayham al-Shafei, 14, dan Yazan Shiha, 24, tewas dan dua lainnya terluka ketika pasukan Israel melepaskan tembakan dalam serangan. Demikian disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina.
Qusai Quran, seorang warga Palestina berusia 19 tahun, dibunuh oleh pasukan Israel dalam serangan di Qalqilya di Tepi Barat utara, menurut kementerian, melaporkan dua lainnya terluka. Tentara Israel tidak segera mengomentari insiden tersebut.
Baca juga: Gambar Buah Semangka Jadi Simbol Kebanggaan Palestina di Media Sosial
Di tempat lain, seorang warga Israel tewas setelah mobilnya diserang di dekat permukiman Einav, kata organisasi tanggap darurat Israel Magen David Adom. Para pejabat Israel belum mengidentifikasi korban jiwa tersebut.
Tentara mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa mereka, "Telah memasang penghalang jalan di daerah tersebut dan sedang memburu para teroris," di balik dugaan penembakan di dekat kota Tulkarem, Tepi Barat bagian utara. Setelah kematian pria Israel itu, puluhan pemukim menyerbu desa Dayr Sharaf di Palestina, yang terletak sekitar tujuh kilometer (empat mil) dari permukiman Einav, kata seorang koresponden AFP.
Baca juga: Thailand Bertemu Hamas di Iran Bahas 22 Warganya yang Disandera
Koresponden melihat Israel membakar bisnis dan ladang warga Palestina serta menghancurkan mobil-mobil kosong.
Juga pada Kamis, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan kematian Hamdan Hamdan yang berusia 14 tahun karena luka yang dideritanya pada Senin akibat tembakan Israel di suatu desa dekat Nablus. Selama beberapa bulan, Tepi Barat mengalami peningkatan serangan tentara Israel, serangan terhadap warga Palestina oleh pemukim Israel, dan serangan Palestina terhadap pemukim Israel dan pasukan keamanan.
Menurut Kementerian Palestina, pasukan dan pemukim Israel telah membunuh sekitar 130 warga Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober. Pada periode yang sama, sekitar 1.900 orang telah ditangkap oleh pasukan keamanan Israel, menurut kelompok advokasi Klub Tahanan Palestina.
Beberapa media dan organisasi hak asasi manusia mengatakan video yang beredar di media sosial menunjukkan tentara Israel merekam pelecehan dan penghinaan terhadap warga Palestina yang ditahan. Dalam pernyataan minggu ini, Euro-Med Human Rights Monitor yang berbasis di Jenewa mengatakan pihaknya, "Telah mendokumentasikan pelecehan dan penyiksaan parah terhadap warga sipil Palestina dan tahanan di tangan tentara Israel."
LSM tersebut mengatakan warga Palestina di dekat Hebron di selatan Tepi Barat telah, "Diseret dan diserang oleh tentara Israel. Warga sipil Palestina dalam rekaman itu telah ditelanjangi, tangan dan kaki mereka diikat, dan tampaknya ditinggalkan di luar ruangan selama berjam-jam," kata pernyataan itu.
Amerika Serikat pada Rabu memperingatkan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh pemukim di Tepi Barat sangat mengganggu stabilitas. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri menyebut kekerasan yang dilakukan pemukim kontraproduktif terhadap keamanan jangka panjang Israel dan mengatakan Washington sudah jelas dengan Israel bahwa mereka perlu dihentikan.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak perang Arab-Israel pada 1967 dan pasukannya secara teratur melakukan serangan terhadap militan Palestina di sana. (Z-2)
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved