Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ribuan Orang Mengungsi Usai Konflik di Perbatasan Myanmar-Tiongkok Meletus

Cahya Mulyana
31/10/2023 12:05
Ribuan Orang Mengungsi Usai Konflik di Perbatasan Myanmar-Tiongkok Meletus
Tiongkok dan Myanmar membahas perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan.(AFP)

TIONGKOK telah mengadakan pembicaraan dengan junta Myanmar mengenai upaya membangun perdamaian di sepanjang perbatasan kedua negara. Itu menyusul bentrokan antara kelompok etnis bersenjata dan junta militer.

Ribuan orang Myanmar dilaporkan mengungsi, beberapa di antaranya menyeberang ke Tiongkok. Itu setelah tiga kelompok bersenjata yang memperjuangkan otonomi khusus melancarkan serangan terkoordinasi terhadap junta.

Setelah kejadian itu, Menteri Keamanan Publik Tiongkok Wang Xiaohong bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Junta Letnan Jenderal Yar Pyae di Naypyidaw. Keduanya membahas perdamaian dan ketenangan di wilayah perbatasan kedua negara dan kerja sama dalam penegakan hukum dan keamanan.

Baca juga: Geolog Akhirnya Temukan Pecahan Benua Kuno Argoland yang Hilang

Sejak Jumat (27/10), pertempuran telah terjadi di sebagian besar wilayah negara bagian Shan di Myanmar utara. Daerah itu juga merupakan sedang dilakukan pembangunan jalur kereta api senilai miliaran dolar direncanakan sebagai bagian dari proyek infrastruktur global Belt and Road yang dicanangkan Beijing.

Tentara Pembebasan Nasional Taang (TNLA), Tentara Arakan (AA) dan Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) menyatakan mereka telah merebut beberapa pos militer dan jalan-jalan utama Myanmar. Ketiga kelompok tersebut yang menurut para analis dapat mengerahkan setidaknya 15 ribu pejuang telah sering berperang dengan militer mengenai otonomi khusus dan kendali sumber daya.

Baca juga: Mantan PM Tiongkok Li Qiang Meninggal karena Serangan Jantung

Pada Senin (30/10), MNDAA merilis rekaman yang katanya menunjukkan para pejuangnya menduduki kota perbatasan Chinshwehaw. Junta mengatakan pos-pos militer setidaknya 10 lokasi di Shan telah diserang sejak Jumat (27/10).

PBB mengatakan pihaknya khawatir lebih dari 6.200 orang telah mengungsi akibat pertempuran tersebut, termasuk 600 orang yang melarikan diri melintasi perbatasan Tiongkok. Tiongkok adalah sekutu utama dan pemasok senjata utama junta, dan menolak menyebut perebutan kekuasaan pada 2021 sebagai kudeta.

Utusan Tiongkok untuk negara tersebut telah bertemu secara teratur dengan para pemimpin mereka dalam beberapa bulan terakhir dan selama pandemi Covid-19 memberikan vaksin dan bantuan ke wilayah yang dikuasai kelompok tersebut.

Namun para analis mengatakan, Tiongkok juga mendukung dan mempersenjatai beberapa kelompok di sepanjang perbatasannya dengan Myanmar, yang merupakan rumah bagi komunitas etnis Tiongkok yang menggunakan kartu SIM dan mata uang Tiongkok. Beijing juga marah dengan menjamurnya pusat penipuan online di wilayah utara Myanmar yang dikatakan menargetkan warga negara Tiongkok.

Banyak sekali kelompok etnis bersenjata yang beroperasi di wilayah perbatasan Myanmar dan selama beberapa dekade telah bentrok dengan pemerintah.

Sejak militer merebut kekuasaan, beberapa kelompok tersebut bersekutu dengan Pasukan Pertahanan Rakyat yang bermunculan untuk melawan junta. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya