Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
FLU burung telah terdeteksi di wilayah Antartika untuk pertama kalinya. Para Ahli Inggris, mengatakan temuan ini menimbulkan kekhawatiran bahwa virus flu burung yang mematikan tersebut dapat menjadi ancaman bagi penguin dan spesies lokal lainnya.
Para ilmuwan khawatir wabah flu burung yang paling buruk dalam sejarah, Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI), akan menjangkiti Antartika, yang merupakan tempat berkembang biak bagi banyak spesies burung.
British Antarctic Survey mengatakan stafnya mengambil sampel dari burung-burung laut skua coklat setelah ditemukan mati di Bird Island di Georgia Selatan, sebuah wilayah luar negeri Inggris di sebelah timur ujung Amerika Selatan dan di sebelah utara daratan utama Antartika.
Baca juga: Cacar Monyet belum Berpotensi jadi Pandemi
Hasil tes dikirim ke Inggris dan hasilnya positif, kata lembaga penelitian kutub Inggris dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (23/10).
"Virus ini kemungkinan besar dibawa oleh burung-burung yang kembali dari migrasi mereka ke Amerika Selatan, di mana terdapat banyak kasus flu burung," tulis British Antarctic Survey.
Para pengunjung yang datang ke Georgia Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan berada di bawah tindakan biosekuriti yang ditingkatkan dan penelitian ilmiah yang melibatkan burung-burung di sana telah dihentikan.
Telah terjadi wabah flu burung secara teratur sejak virus flu burung ini pertama kali muncul pada tahun 1996.
Baca juga: Hati-Hati! Begini Cara Penularan dan Fase Infeksi Cacar Monyet
Sejak pertengahan 2021, wabah yang jauh lebih besar mulai menyebar ke selatan ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak tersentuh, termasuk Amerika Selatan, yang menyebabkan kematian massal di antara burung-burung liar dan puluhan juta unggas dimusnahkan.
Michelle Wille, seorang ahli flu burung di University of Melbourne, mengatakan bahwa penyebaran flu burung ke wilayah Antartika merupakan berita yang sangat buruk.
"Situasi ini dapat berubah dengan cepat," tulisnya di X.
Ian Brown, kepala virologi di Badan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan Inggris, memperingatkan pekan lalu bahwa ada risiko burung-burung yang bermigrasi dapat menyebarkan virus flu burung dari Amerika Selatan ke pulau-pulau Antartika dan kemudian ke daratan utama.
"Hal ini dapat menjadi kekhawatiran nyata bagi populasi burung seperti penguin yang unik di Antartika," katanya kepada para wartawan.
Burung-burung seperti penguin yang belum pernah terpapar virus flu burung tidak akan memiliki kekebalan sebelumnya, sehingga berpotensi membuat mereka lebih rentan.
Kabar baiknya, Badan Kesehatan Hewan dan Tumbuhan juga menyatakan bahwa penelitian awal telah mengkonfirmasi bahwa populasi dua burung laut yakni burung gannet utara dan shag telah menunjukkan kekebalan terhadap flu burung.
Manusia jarang tertular flu burung, namun ketika tertular biasanya melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi.
Awal bulan ini, seorang anak perempuan berusia dua tahun meninggal akibat flu burung di Kamboja, yang merupakan kematian ketiga yang tercatat di negara tersebut tahun ini.
Virus ini juga telah terdeteksi pada sejumlah mamalia, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa virus flu burung dapat bermutasi menjadi versi yang lebih mudah ditularkan di antara manusia.
(AFP/Z-9)
Kasus tersebut merupakan yang pertama dicatat di Inggris sejak Juni 2017.
Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan di Tiongkok mengatakan kasus tersebut terjadi di sebuah peternakan yang memiliki 7.850 ayam, 4.500 ekor di antaranya meninggal karena flu burung.
Delapan ayam mati mendadak di peternakan di negara bagian Schleswig-Holstein. Sisa unggas yang ada di peternakan itu telah dimusnahkan dan dibuang sesuai aturan yang ada.
Virus yang tidak berbahaya bagi manusia namun bisa merugikan sektor pertanian, sejauh ini, telah ditemukan di Belgia, Belanda, Rusia, Irlandia, dan Inggris.
Kasus flu burung ditemukan di peternakan ayam yang berlokasi di wilayah Fukuoka dan Kagawa. Gelombang flu burung dimulai awal November ini.
Pemerintah Belgia melaporkan wabah flu burung H5N5 yang sangat patogen di salah satu peternakan unggas di negara tersebut.
Elizabeth Rush, finalis Penghargaan Pulitzer, memperkenalkan buku terbarunya, The Quickening, yang mendokumentasikan ekspedisi ke Gletser Thwaites di Antartika.
Telur itu milik hewan yang panjangnya setidaknya 7 meter (23 kaki), reptil laut raksasa
Lystrosaurus, hewan purba yang hidup di Antartika 250 juta tahun lalu, merupakan hewan pertama yang diketahui bertahan hidup dengan hibernasi.
Sisa mumi penguin dan ratusan tulang, bulu, serta tubuh yang diawetkan itu ditemukan di permukaan dengan noda guano segar oleh Prof Steven Emslie dan tim dari University of North Carolina.
Para ilmuwan telah mencatat rekor suhu baru 20,75 derajat Celcius (69,35 Fahrenheit) di Antartika. Suhu tersebut menembus batas 20 derajat untuk pertama kalinya di benua tersebut.
Militer Cile melaporkan adanya 36 kasus positif Covid-19 di stasiun penelitian Bernardo O'Higgins di Semenanjung Antartika.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved