Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SPESIALIS Dermato Venereologi dan Estetika RSPI Sulianti Saroso, dr. Ni Luh Putu Pitawati memaparkan transmisi atau penularan virus cacar monyet atau mpox melalui kontak langsung dengan hewan ataupun manusia yang terinfeksi bisa melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut, ibu hamil yang terinfeksi mpox ke bayi yang dikandungnya droplet.
Adapun virus masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang luka/terbuka bisa berupa mikrolesi, saluran pernapasan, serta selaput lendir/mukosa seperti mata, hidung, atau mulut.
"Penularan bisa berkembang karena adanya kontak fisik kulit ke kulit bahkan ada beberapa laporan penularan bisa terjadi karena kontak seksual. Ketika ada kontak dan ruam pada alat kelamin dan mulut berkontribusi terhadap penularan slama kontak seksual," kata Ni Luh dalam kesiapsiagaan penanganan kasus mpox secara daring, Minggu (22/10).
Baca juga : Wabah Cacar Monyet, Dinkes DKI : Tidak Perlu Isolasi Mandiri Jika Tidak Bergejala
Ia menjelaskan penularan juga dapat terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin menyebabkan mpox bawaan atau kontak erat selama dan setelah kelahiran. Sementara penularan melalui cairan ketuban, ASI atau darah belum diketahui pasti.
Masa penularan bervariasi dimulai saat onset gejala sampai krusta mengelupas, dan lapisan kulit baru terbentuk biasanya antara 2-4 minggu. Untuk masa inkubasi, interval infeksi biasanya 6-13 hari, tetapi dapat berkisar dari 5-21 hari.
Baca juga : Bukan Penyakit Baru, Mitigasi Cacar Monyet Dinilai Tak Mendesak
Masa infeksi dapat dibagi ke dalam 2 fase yakni fase akut atau prodromal antara 0-5 hari dan fase erupsi sekitar 1-3 hari setelah timbul demam. Fase prodromal ditandai dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati, nyeri punggung, nyeri otot, kelelahan yang terus menerus, hingga dapat terjadi gejala pernapasan.
Sementara, fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit. Lesi berbentuk kenyal, dalam, berbatas tegas, dan sering mengalami umbilikasi/menyerupai titik di atas lesi.
"Perubahan lesi berlangsung melalui stadium yaitu makula, papula, vesikel, pustula hingga krusta lalu rontok. Biasanya perlu waktu hingga 3 minggu sampai lesi menghilang dan rontok," ujar Ni Luh.
Lesi virus mpox memiliki ciri khasnya sendiri yakni dimulai dari kepala, lebih padat di wajah dan anggota badan. Kemudian muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Kemudian pada kasus 2022 banyak ditemukan kasus yang muncul lesi area genital dan anal. Kemudan penampakan khasnya ada di limfadenopati.
Di kesemapatan yang sama Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik Infeksi, Departemen Penyakit Dalam FKUI RSUP Cipto Mangunkusumo, Lie Khie Chen, memaparkan hingga 11 Oktober 2023 terdapat 115 negara yang sudah melaporkan adanya virus mpox dengan total kasus 1.960 kasus di negara endemis,
kemudian di negara luar non endemis terlapor 88.696 kasus sehingga totalnya mencapai 90.656 kasus dengan total 157 kasus.
Oleh karena itu ia merekomendasikan tatalaksana penanangan pasien mpox agar manajemen bersifat simptomatis dan terapi suportif, dengan prinsip terapi dengan meringankan keluhan, mempercepat penyembuhan lesi, dan mencegah demam.
"Selanjutnya yakni mengurangi kehilangan cairan, mengurangi nyeri, mencegah timbul jaringan parut, mencegah terjadinya infeksi sekunder, disertai isolasi segera pada kasus infeksi mpox," ujarnya. (Z-5)
Penyakit menular telah lama menjadi tantangan utama dalam kesehatan masyarakat global lantaran penyebarannya yang cepat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin telah mengumumkan peluncuran strategi kesiapsiagaan dan respons global dalam menghadapi wabah penularan mpox (cacar monyet).
Penularan Tuberkulosis (Tb) masih tinggi dengan 282.281 kasus dilaporkan hingga Juni 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan notifikasi kasus sejak 2021.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus memperkuat upaya pemantauan terhadap strain virus Avian Influenza
Dokter spesialis respirologi anak konsultan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Wahyuni Indawati menyatakan bahwa kontak erat di rumah merupakan faktor risiko utama dalam penularan TBC anak
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, pada kurun 2018-2023 lebih dari 1,8 juta anak Indonesia belum mendapat imunisasi rutin lengkap. Apa risiko bahayanya?
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved