Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis respirologi anak konsultan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Wahyuni Indawati menyatakan bahwa kontak erat di lingkungan rumah merupakan faktor risiko utama dalam penularan penyakit tuberkulosis (TBC) pada anak.
"Faktor yang paling signifikan adalah 'house of contact' atau kontak erat di rumah. Bahkan kontak yang sering terjadi di rumah meskipun tidak tinggal serumah perlu diperhatikan dalam investigasi sumber penularan anak," ujar Wahyuni dikutip dari Antara, Kamis (20/6).
Wahyuni menjelaskan bahwa TBC adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mikrobakterium tuberkulosis, yang umumnya menular melalui droplet atau percikan dari batuk, bersin, atau berbicara.
Baca juga : Perlu Dioptimalkan Pemanfaatan Bambu Dukung Ekonomi dan Perubahan Iklim
Penderita TBC aktif dapat menularkan penyakitnya melalui udara, dan anak-anak yang berada di sekitarnya berisiko terinfeksi. Sekitar 90 persen kuman TBC masuk ke saluran napas dan akhirnya ke paru-paru, dan pada anak-anak dengan daya tahan tubuh yang belum optimal, kuman tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh.
"Kuman dapat menyebar ke seluruh tubuh dan organ lain seperti otak, ginjal, mata, dan tulang, yang dapat menyebabkan kecacatan atau bahkan kematian," kata Wahyuni.
Wahyuni, yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menambahkan bahwa individu yang masih menjalani pengobatan intensif dalam dua bulan terakhir atau yang hasil pemeriksaan dahaknya positif TBC harus diwaspadai sebagai sumber penularan di rumah.
Baca juga : Akuarium
Selain itu, seseorang yang tidak menunjukkan gejala batuk tetapi memiliki bercak di paru-paru saat rontgen juga patut dicurigai sebagai pembawa kuman TBC yang dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain.
Oleh karena itu, Wahyuni menyarankan agar dilakukan skrining pada seluruh anggota keluarga jika ada salah satu yang terdiagnosis menderita TBC aktif. Skrining ini penting untuk menentukan apakah anggota keluarga lain juga terpapar, baik sebagai penderita TBC aktif, terpapar tetapi tidak sakit (TBC laten), dan apakah perlu segera dilakukan pengobatan atau terapi pencegahan.
Gejala TBC pada anak yang perlu diwaspadai setelah kontak dengan penderita TBC aktif meliputi batuk yang tidak sembuh lebih dari dua pekan, demam rendah selama dua minggu, penurunan berat badan, atau kesulitan dalam menaikkan berat badan. (Z-10)
Regulasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan konsep lingkungan hidup dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan pembangunan nasional.
TUMBUHAN air eceng gondok memang seringkali dianggap hama. Anggapan itu tidak sepnuhnya salah, namun bagaimana mengubah enceng gondok bisa menjadi sumber penghasilan dan solusi lingkungan?
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
Tim mahasiswa Sampoerna University mempresentasikan Green Asphalt, sebuah inovasi dari Plastic Waste for Sustainable Pavement Centre (PWSPC) Sampoerna University.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Indonesia memperingati Hari Anak Nasional (HAN) untuk mengingatkan seluruh masyarakat akan perlindungan dan pemenuhan hak anak. kenyamanan dan keamanan rumah sebagai tempat anak tumbuh
Miliki rumah impian di Podomoro Golf View lewat KPR BRI Mini Expo! Nikmati bunga mulai 1,5% dan berbagai promo menarik hanya di sini.
Rumah subsidi yang semakin kecil tidak hanya berdampak pada kenyamanan fisik, tetapi juga mengganggu kualitas hubungan antara anggota keluarga.
Rumah masih menjadi sesuatu yang sulit dimiliki oleh anak muda di Indonesia saat ini. Faktor ekonomi dan sosial menjadi kendala utama.
Beli rumah impian gak beda jauh sama milih pasangan hidup: harus nyaman, punya masa depan jelas, dan gak bikin pusing finansial. KPR BRI hadir sebagai solusi cerdas dengan kerja sama developer top
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved