Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

3 Cara Kecerdasan Buatan Bekerja Untuk Mencegah Penyakit Menular

 Gana Buana
27/11/2024 17:55
3 Cara Kecerdasan Buatan Bekerja Untuk Mencegah Penyakit Menular
Cara teknologi kecerdasan buatan mencegah penyakit menular(Freepik)

PENYAKIT menular telah lama menjadi tantangan utama dalam kesehatan masyarakat global.

Penyebarannya yang cepat, seperti pada kasus influenza, malaria, hingga pandemi Covid-19, mengharuskan adanya pendekatan yang lebih canggih dalam memprediksi dan mencegah wabah.

Salah satu inovasi yang kini banyak diperbincangkan adalah penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memprediksi pola penyebaran penyakit menular.

Dengan kemampuan untuk menganalisis data besar, AI menawarkan potensi luar biasa untuk mendukung sistem kesehatan global dalam menghadapi ancaman penyakit menular.

Pentingnya AI dalam Prediksi Penyakit Menular

AI predictive analytics atau AI Prediksi Penyakit Menular adalah teknologi yang menggunakan algoritma canggih untuk menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk catatan medis, laporan epidemiologi, data cuaca, dan perilaku masyarakat.

Dengan memproses data dalam jumlah besar, AI dapat mendeteksi pola penyebaran penyakit yang tidak mudah terlihat oleh metode konvensional. Ini membuka peluang besar untuk memitigasi wabah sebelum terjadi.

Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Banawa, penerapan AI dalam prediksi penyakit menular sangat relevan, terutama untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat di Indonesia. 

Teknologi ini dapat membantu memetakan risiko penyebaran penyakit, terutama di daerah-daerah yang rawan, seperti kawasan dengan keterbatasan akses fasilitas kesehatan. Dalam konteks ini, AI menjadi alat penting untuk memperkuat kesiapsiagaan sistem kesehatan.

Bagaimana AI Predictive Analytics Bekerja?

AI predictive analytics memanfaatkan algoritma canggih untuk menganalisis data historis dan real-time dari berbagai sumber. Dengan teknik ini, AI dapat menemukan hubungan yang tidak tampak oleh analisis biasa. Sebagai contoh, perubahan iklim dapat memiliki dampak langsung terhadap peningkatan kasus penyakit seperti demam berdarah.

Berikut adalah beberapa aplikasi nyata dari teknologi AI dalam pencegahan penyakit menular:

1. Pemantauan Wabah Secara Real-Time

AI dapat menganalisis data dari berbagai sumber, termasuk laporan rumah sakit dan media sosial, untuk mendeteksi adanya potensi wabah.

2. Distribusi Vaksin yang Lebih Tepat Sasaran

Berdasarkan prediksi dari AI, vaksin dapat disalurkan lebih awal ke daerah-daerah yang memiliki risiko tinggi, sebelum wabah menyebar lebih luas.

3. Peningkatan Edukasi Masyarakat

Data yang diperoleh dari AI dapat digunakan untuk merancang kampanye kesehatan masyarakat yang lebih terfokus, menargetkan penyebab utama penyebaran penyakit.

Tantangan dalam Implementasi AI di Sektor Kesehatan

Meski menjanjikan, penerapan AI predictive analytics di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya adalah:

  • Keterbatasan Data yang Akurat: Banyak wilayah di Indonesia masih mengandalkan sistem pencatatan manual yang membuat integrasi data dalam skala besar menjadi sulit.
  • Masalah Privasi dan Keamanan Data: Penggunaan data kesehatan yang besar juga menimbulkan kekhawatiran terkait privasi dan perlindungan informasi sensitif.

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah, institusi kesehatan seperti PAFI, dan sektor swasta dalam mengembangkan infrastruktur data kesehatan yang lebih baik.

Selain itu, pelatihan untuk tenaga medis dan pemangku kepentingan lainnya dalam penggunaan teknologi ini sangat penting agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

Seiring dengan perkembangan teknologi, penggunaan AI dalam prediksi dan pencegahan penyakit menular diperkirakan akan semakin meluas.

Dengan kemampuannya untuk memproses data besar dan mendeteksi pola penyebaran penyakit, AI memiliki potensi besar untuk merubah pendekatan kita dalam menghadapi wabah.

Di Indonesia, dukungan dari organisasi seperti PAFI Banawa akan sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat diimplementasikan dengan tepat dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Langkah-langkah konkret, seperti integrasi teknologi ini dalam sistem kesehatan nasional dan kolaborasi lintas sektor, dapat menciptakan masa depan di mana penyakit menular bukan lagi ancaman besar.

Dengan memanfaatkan AI predictive analytics, kita tidak hanya bisa mengobati penyakit, tetapi juga mencegahnya sebelum terjadi. Ini adalah langkah besar menuju dunia kesehatan yang lebih siap dan tangguh. (Z-10)

Sumber: 

  • Buchanan, A., & Mandal, S. (2021). Artificial Intelligence in Healthcare: A Comprehensive Review of Its Role in Disease Prediction and Management. Journal of Healthcare Engineering, 2021.
  • Zhou, M., Wang, J., & Liu, L. (2020). AI in Epidemic Prediction: A Systematic Review. Journal of Medical Systems, 44(12), 204.
  • World Health Organization (WHO). (2023). AI and Digital Health: Ensuring Safety and Efficacy in Health Systems.
  • McKinsey & Company. (2022). How Artificial Intelligence Can Improve Healthcare Efficiency.
  • Center for Disease Control and Prevention (CDC). (2021). Artificial Intelligence and Public Health Surveillance.
  • Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Banawa. (2023). Penerapan Kecerdasan Buatan dalam Prediksi Penyakit Menular di Indonesia.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya