Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PADA 24 Oktober menjadi momentum kelahiran Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau dikenal dengan United Nations Day. Nama United Nation diusulkan Presiden AS, Franklin D Roosevelt dalam Deklarasi PBB 1 Januari 1942.
PBB seperti yang diketahui, merupakan organisasi internasional yang berperan penting untuk keamanan dan kedamaian dunia.
Pada peringatan Hari PBB ke-75 tahun 2023, tema yang diangkat adalah “Kesetaraan, Kebebasan dan Keadilan untuk Semua”. Melalui tema tersebut turut mengingatkan mengenai hak asasi manusia yang bersifat universal, tidak dikotak-kotakkan, dan hal penting bagi komunitas global yang adil dan harmonis.
Baca juga: Sekjen PBB Mengutuk Serangan Mematikan Terhadap Rumah Sakit Gaza
PBB adalah satu-satunya organisasi global yang memiliki legitimasi, kekuatan, dan dampak normatif yang mendalam. Selama hampir 78 tahun, PBB telah memberikan harapan kepada banyak orang di seluruh dunia untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Saat ini, kebutuhan bagi seluruh negara untuk bersatu dan memenuhi janji persatuan bangsa adalah sangat besar.
Peringatan Hari PBB, yang dirayakan setiap tahun, memberikan kesempatan untuk memperkuat agenda bersama dan mengingatkan kembali tujuan dan prinsip-prinsip Piagam PBB yang telah membimbing dunia selama beberapa dekade terakhir.
Baca juga: Kepala Badan HAM PBB Desak Segera Ada Gencatan Senjata di Gaza
Nah, dalam memperingati hari PBB, penting juga bagi kita untuk mengetahui Sejarah, Tujuan, serta Cara Merayakannya.
Penetapan Hari PBB tidak lepas dari berdirinya PBB itu tahun 1945. Ketika Perang Dunia II akan berakhir pada 1945, negara-negara berada dalam kehancuran, dan dunia menginginkan perdamaian. Perwakilan dari 50 negara berkumpul di Konferensi PBB tentang Organisasi Internasional di San Francisco, California, Amerika Serikat, dari tanggal 25 April hingga 26 Juni 1945.
Selama dua bulan berikutnya, mereka mulai membahas dan menyusun Piagam PBB. PBB diharapkan dapat mencegah terjadinya perang dunia lagi seperti yang baru saja mereka alami.
Empat bulan setelah Konferensi San Francisco berakhir, PBB secara sah terbentuk pada tanggal 24 Oktober 1945. Hal tersebut ditandai dengan pengesahan piagamnya oleh Tiongkok, Prancis, Uni Soviet, Inggris, Amerika Serikat, dan negara-negara lain.
Terhitung lebih dari 75 tahun setelah peresemiannya, PBB masih berupaya menjaga perdamaian dan keamanan internasional, memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan, melindungi hak asasi manusia, dan menegakkan hukum internasional.
Selain itu, saat ini PBB juga menetapkan tujuan pembangunan berkelanjutan untuk tahun 2030, guna mencapai masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi semua. Negara-negara Anggota PBB juga telah menyetujui tindakan iklim untuk membatasi pemanasan global.
Melansir dari laman resmi PBB, dalam rangka memperingati Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa, sebuah konser yang menampilkan "Simfoni Lingkungan: Gerakan" dan pemain cello ternama dunia Michael Fitzpatrick akan diadakan di Aula Majelis Umum pada tanggal 24 Oktober.
Tema konser Hari PBB tahun ini adalah "Garis Depan Aksi Iklim" dan didukung oleh Misi Permanen Kerajaan Tonga untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan dukungan dari Kantor Keluarga untuk Pembangunan Berkelanjutan (FOSD) Yayasan PVBLIC.
Konser ini bertujuan untuk memperkuat seruan Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, untuk "tindakan iklim yang lebih cepat dan lebih berani". Hal ini juga dimaksudkan untuk memotivasi para pemimpin dunia menjelang Konferensi Perubahan Iklim COP28 yang akan digelar di Dubai akhir tahun ini, dan Konferensi Internasional tentang Usaha Kecil dan Menengah tahun depan, yang akan dihadiri oleh negara-negara kepulauan seperti Antigua dan Barbuda.
Tampilkan film dokumenter terkait isu PBB. Untuk memberikan dampak yang lebih besar, kenakan biaya masuk dan sumbangkan uang tersebut untuk tujuan PBB, seperti Kampanye Adopsi Masa Depan UNA-USA .
Hari PBB dapat menjadi kesempatan untuk berpartisipasi dalam aksi sosial dan kemanusiaan. Anda bisa mengambil bagian dalam kegiatan amal, bantuan masyarakat, atau kampanye yang mendukung tujuan-tujuan PBB, seperti membantu kelompok-kelompok yang rentan atau ikut dalam kampanye perlindungan lingkungan.
Hari PBB dapat menjadi kesempatan untuk berpartisipasi dalam aksi sosial dan kemanusiaan. Anda bisa mengambil bagian dalam kegiatan amal, bantuan masyarakat, atau kampanye yang mendukung tujuan-tujuan PBB, seperti membantu kelompok-kelompok yang rentan atau ikut dalam kampanye perlindungan lingkungan. (Z-3)
SEKRETARIS Jenderal PBB disebut sangat khawatir dengan keputusan Israel untuk menguasai Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
Bupati mengakui masih banyak kekurangan dalam memimpin daerah dan berjanji akan terus belajar serta mendengarkan aspirasi warga.
DEWAN Keamanan PBB akan bersidang mengenai keputusan Israel untuk menduduki Kota Gaza, Palestina, pada Minggu (10/8) dari yang sebelumnya dijadwalkan pada Sabtu (9/8).
Center of Economic and Law Studies (Celios) meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengaudit data pertumbuhan ekonomi triwulan II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
OCHA mencatat 11.877 balita di Gaza mengalami gizi buruk akut.
Badan PBB untuk Anak-anak, UNICEF, mengungkapkan bahwa rata-rata 28 anak tewas setiap hari di Jalur Gaza. Tragedi ini terjadi di tengah blokade ketat Israel
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved