Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KELOMPOK militan Palestina, Jihad Islam menolak tuduhan tentara Israel telah melakukan serangan terhadap rumah sakit Al-Ahli di Gaza, Palestina, pada Selasa (17/10) malam. Kelompok pejuang itu menyatakan Negeri Zionis berupaya kabur dari tanggung jawab setelah melakukan kebiadaban.
“Musuh Zionis berusaha keras untuk menghindari tanggung jawab atas pembantaian brutal yang dilakukannya dengan membom Rumah Sakit Nasional Arab Baptis di Gaza melalui pemalsuan kebohongan yang biasa dilakukannya, dan dengan menyalahkan gerakan Jihad Islam di Palestina,” bunyi pernyataan kelompok tersebut.
Oleh karena itu Jihad IsIam menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan Israel adalah salah dan tidak berdasar. Sementara itu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku sangat marah dan sangat sedih dengan ledakan mematikan di sebuah rumah sakit di Gaza.
Baca juga : Sebelum Dihapus, Israel Sempat Klaim Serang Rumah Sakit di Gaza
"Biden telah mengarahkan tim keamanan nasional saya untuk terus mengumpulkan informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi," kata Gedung Putih.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku ngeri dengan serangan mematikan di sebuah rumah sakit tersebut. "Hati saya bersama keluarga para korban. Rumah sakit dan tenaga medis dilindungi berdasarkan hukum kemanusiaan internasional,” kata Guterres.
Baca juga : Siapakah Jihad Islam dan Mengapa Israel Menargetkannya?
Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar kedutaan besar Inggris dan Prancis di Teheran pada Rabu (18/10) dini hari. Mereka mengecam kebiadaban Israel di salah satu rumah sakit di Gaza.
“Matilah Prancis dan Inggris,” teriak pengunjuk rasa sambil melemparkan telur ke dinding kompleks kedutaan Prancis di ibu kota Iran.
Sementara itu mantan Ajudan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Hananya Naftali membenarkan pengeboman rumah sakit Al-Ahli di Gaza, Palestina, dilakukan semata-mata oleh Israel. Namun pernyataannya melalui X itu dihapusnya tidak lama kemudian.
Hananya Naftali, membuat pernyataan publik yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di media sosial sebelum dengan cepat menghapus postingan tersebut.
Kebiadaban Israel yang mengejutkan komunitas internasional itu diakui seorang mantan pembantu dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam postingan berikutnya, Naftali berusaha mengalihkan kesalahan, dengan salah menuduh Hamas atas insiden tersebut. Pengakuan ini menjadi lebih mengejutkan ketika Naftali menghapus postingan tersebut hanya dua menit setelah pertama kali dipublikasikan.
"@HananyaNaftali dengan bangga menyombongkan diri bahwa Israel mengebom rumah sakit al-Ahli di Gaza sebelum menghapusnya dan dua menit kemudian berbohong bahwa Hamas yang melakukannya. Dia bekerja langsung di bawah Netanyahu,” kata Jurnalis Israel Dan Cohen menanggapinya.
Rumah sakit Al-Ahli, yang terletak di Jalur Gaza, menjadi sasaran serangan dahsyat yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Laporan awal menunjukkan bahwa setidaknya 500 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan orang lanjut usia, kehilangan nyawa mereka di rumah sakit.
Media Al Jazeera melaporkan, Israel menghapus video yang mengklaim warga Palestina bertanggung jawab atas serangan di rumah sakit Gaza.
Akun media sosial milik Israel dan duta besar Israel untuk Amerika Serikat (AS) tampaknya telah menghapus video unggahan yang mengklaim roket yang ditembakkan dari dalam Gaza menyebabkan ledakan mematikan di Rumah Sakit Al-Ahli di Kota Gaza.
Video tersebut menunjukkan rentetan roket yang ditembakkan, salah satunya tampak keluar jalur dengan lintasan menurun, diikuti dengan kilatan ledakan.
Kedua akun tersebut mengedit postingan mereka setelah Aric Toler, jurnalis tim investigasi visual New York Times, mempertanyakan stempel waktu pada video tersebut.
"Stempel waktu tersebut menunjukkan bahwa video tersebut direkam setidaknya 40 menit setelah ledakan di rumah sakit tersebut pertama kali dilaporkan ke publik," kata Toler.
Tidak jelas apakah video tersebut dihapus dari akun Israel di X berdasarkan analisis Toler. Kedua akun Israel menyimpan teks asli di postingan mereka setelah pengeditan tersebut, yang mengulangi pernyataan militer Israel sebelumnya bahwa serangan terhadap rumah sakit adalah akibat dari roket yang diluncurkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina.
Sementara itu, otoritas kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 500 orang tewas dalam serangan di sebuah rumah sakit di Kota Gaza, pada Selasa (17/10). Rumah sakit ini menjadi perlindungan dari ribuan warga sipil.
Hilangnya banyak nyawa warga sipil yang segera mengobarkan konflik di wilayah tersebut. Pihak berwenang menyalahkan serangan udara Israel, namun pernyataan tersebut dibantah oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF), yang menyalahkan roket yang ditembakkan oleh faksi bersenjata Palestina.
Besarnya skala serangan yang dilaporkan meningkatkan kekhawatiran bahwa perang Gaza akan segera meluas ke wilayah lain termasuk Lebanon selatan, tempat Hizbullah, milisi Lebanon yang didukung Iran, telah terlibat baku tembak dengan Israel dalam beberapa hari terakhir. Serangan Israel tersebut terjadi di Rumah Sakit Al-Ahli Arab.
Alih-alih bertanggung jawab, Israel justru mengatakan ledakan itu disebabkan oleh roket yang ditembakkan oleh Jihad Islam Palestina. Ini adalah sebuah kelompok bersenjata di Gaza yang berpartisipasi dalam serangan teroris terhadap Israel pada Sabtu (7/10), yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang. (Anews/Aljazeera/Z-4)
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
PRESIDEN Prabowo Subianto mempersilahkan mahasiswa dari Palestina untuk menyanyikan lagu kebangsaan Palestina saat jamuan makan malam peresmian kampus Universitas Pertahanan (Unhan)
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PBB mengatakan bahwa otoritas Israel menolak 11 dari 18 permintaan koordinasi bantuan di Jalur Gaza, Palestina, saat situasi kemanusiaan di wilayah kantung tersebut semakin buruk.
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
KELOMPOK Den Haag yang diketuai bersama oleh Kolombia dan Afrika Selatan akan menggelar pertemuan darurat tingkat menteri di ibu kota Kolombia, Bogota, pada 15-16 Juli mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved