Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Warga Thailand Tewas di Israel Naik Jadi 21 Orang

Cahya Mulyana
12/10/2023 16:48
Warga Thailand Tewas di Israel Naik Jadi 21 Orang
Warga negara Thailand tewas akibat konflik Israel-Palestina(AFP)

SEBANYAK 21 warga negara Thailand tewas dalam konflik antara Israel dan kelompok militan Hamas, Palestina. Sementara keluarga warga yang selamat berkumpul di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, menunggu kedatangan penerbangan komersial yang membawa 15 orang.

"Update tadi malam ada kabar buruk, ada satu lagi warga Thailand yang meninggal, jumlahnya bertambah menjadi 21," ujar Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin.

Perang tersebut dipicu oleh serangan berdarah oleh Hamas dan telah menyebabkan ribuan orang tewas dan sekitar 150 orang disandera. Terdapat sekitar 30 ribu warga Thailand di Israel, sebagian besar bekerja di sektor pertanian, menurut kementerian tenaga kerja Thailand.

Baca juga: Mengapa Evakuasi WNI di Palestina Sulit? Ini Faktanya

Kekhawatiran kian memuncak atas nasib 14 warga negara Thailand yang disandera. Keluarga-keluarga yang khawatir berkumpul pada Kamis (12/10) pagi, di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok untuk menunggu kedatangan penerbangan komersial yang membawa 15 warga Thailand, termasuk mereka yang terluka.

Yanisa Thaweekaew, yang putranya Supipat Kongkaew bekerja di perkebunan alpukat Israel sejak tahun lalu, mengatakan dia tidak tidur selama berhari-hari.

"Putra saya adalah segalanya bagi saya. Saya khawatir. Dia satu-satunya putra saya. Saya menangis setiap hari mengetahui dia tinggal di zona merah,” katanya.

Baca juga: Muhammadiyah Imbau Tunaikan Salat Gaib Bagi Korban Perang Palestina-Israel

Banyak dari mereka yang dipulangkan adalah pekerja pertanian dari wilayah miskin di timur laut Thailand yang pergi ke Israel untuk mencari upah yang jauh lebih tinggi.

Ibu dan istri Somma Sae-ja, seorang pria Thailand yang pindah ke Israel dua tahun lalu untuk bekerja di bidang pertanian dengan cemas menunggu kepulangannya dengan selamat setelah dia tertembak di kaki.

“Saya tidak bisa tidur tadi malam, saya sangat gembira dan khawatir. Kami tidak punya banyak uang jadi dia pergi ke Israel. Dia orang yang sangat baik,” kata istrinya Nantawan Sae-lee, 30.

Lebih dari lima ribu warga Thailand berusaha untuk kembali ke kerajaan tersebut dan para diplomat sedang menjajaki kemungkinan opsi evakuasi melalui laut dan darat.

Penerbangan repatriasi Thailand selanjutnya akan meninggalkan Israel pada hari Minggu dan Rabu minggu depan. Sawiang Paelin, 69, dari Nong Khai, mengatakan putranya mampu menghidupi seluruh keluarganya dengan bekerja di luar negeri.

“Tidak ada jumlah uang yang lebih penting daripada nyawa seseorang,” katanya.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya