Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TIONGKOK dan Amerika Serikat, yang merupakan dua negara dengan emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, tidak akan menjadi pembicara dalam pertemuan iklim PBB, Rabu, setelah mengundang pemimpin negara-negara yang memiliki komitmen paling ambisius.
Sekretaris Jenderal Antonio Guterres, ketika mengumumkan pertemuan tersebut pada bulan Desember, menegaskan pertemuan ini akan menjadi tanpa basa-basi. Pertemuan itu hanya akan mengundang pemimpin negara-negara yang memiliki rencana konkret untuk mencapai target emisi bersih net-zero.
Daftar yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan 41 pembicara yang tidak mencakup Tiongkok atau Amerika Serikat. Padahal Presiden AS Joe Biden berada di New York untuk Sidang Umum PBB dan telah meluncurkan undang-undang yang komprehensif untuk mengurangi emisi karbon.
Baca juga: Belarus Harus Diperhatikan dan Bukan 'Hadiah Penghiburan' untuk Putin
Biden telah menetapkan tujuan untuk mencapai ekonomi dengan emisi bersih net-zero pada 2050. Namun kritikus mengatakan Amerika Serikat belum mengambil tindakan yang cukup untuk mencapai tujuan tersebut, terutama dengan adanya oposisi politik terkait iklim dari Partai Republik yang menjadi rival.
Namun, "KTT Ambisi Iklim" akan mencakup California, yang diwakili oleh Gubernur Gavin Newsom.
Baca juga: Pemimpin Muslim Kritik Barat atas Pembakaran Al-Quran di PBB
Negara-negara yang diundang untuk berpartisipasi, termasuk Brasil, Kanada, dan Prancis, serta Uni Eropa. Pembicara termasuk Wali Kota London, Sadiq Khan, tetapi bukan Britania Raya secara keseluruhan.
Guterres, dalam pidatonya di Sidang Umum pada hari Selasa, menyoroti kekacauan iklim yang mencatat rekor dan mengatakan bahwa ia tidak ingin "rekaman lama yang rusak" di mana negara-negara menunggu negara lain untuk menjadi yang pertama.
"Kepada semua yang bekerja, berdemonstrasi, dan memperjuangkan tindakan iklim nyata, saya ingin Anda tahu bahwa Anda berada di sisi yang benar dalam sejarah dan bahwa saya bersama Anda," katanya. (AFp/Z-3)
ANGKATAN bersenjata Israel kemungkinan akan masuk dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang terkait kekerasan seksual.
Dalam surat DPR dengan perihal Seruan Mendesak untuk Tindakan Segera Guna Mengakhiri Bencana Kemanusiaan di Jalur Gaza mencakup enam poin desakan ke PBB.
KETUA BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera menyampaikan bahwa Ketua DPR Puan Maharani mengirim surat resmi kepada PBB untuk mendesak pembukaan blokade Gaza.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
SEKRETARIS Jenderal PBB disebut sangat khawatir dengan keputusan Israel untuk menguasai Kota Gaza di Jalur Gaza, Palestina.
DEWAN Keamanan PBB akan bersidang mengenai keputusan Israel untuk menduduki Kota Gaza, Palestina, pada Minggu (10/8) dari yang sebelumnya dijadwalkan pada Sabtu (9/8).
Studi terbaru mengungkap populasi burung tropis turun hingga 38% sejak 1950 akibat panas ekstrem dan pemanasan global.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved