Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KELOMPOK militan negara Islam Suriah dan Irak (IS) mengeklaim bertanggung jawab atas pengeboman yang menewaskan 54 orang di Pakistan. Ledakan terjadi saat rapat umum pemilihan partai Jamiat Ulema-e-Islam-Fazl (JUI-F) yang sedang berkumpul di Kota Khar dekat perbatasan Afghanistan
Dikutip dari laman The Star, IS di Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang terjadi pada pada Senin (31/7). Kelompok IS di negara itu, IS Khorasan (IS-K) mengeklaim ledakan dalam sebuah pernyataan di situs Amaq.
Disebutkan bahwa penyerang telah meledakkan rompi peledak dan bahwa pengeboman yang terjadi pada Minggu (30/7), di distrik Bajaur itu merupakan bagian dari perang berkelanjutan IS-K dalam melawan demokrasi yang dianggap bertentangan dengan Islam.
Baca juga: Bom Bunuh Diri Tewaskan 44 Orang di Pakistan
Beberapa jam sebelumnya, ratusan pelayat di Bajaur membawa peti mati terbungkus kain warna-warni ke lokasi pemakaman. Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas mencapai 54 orang, termasuk sedikitnya lima anak-anak, dan melukai hampir 200 orang.
Ledakan bom bunuh diri di Bajaur tampaknya mencerminkan perpecahan di antara kelompok-kelompok Islamis di Pakistan, yang memiliki kehadiran kuat di provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan itu. Partai JUI-F diketahui memiliki hubungan dengan Taliban Afghanistan dan Pakistan.
Baca juga: 5 Orang Tewas akibat Bentrokan di Kamp Pengungsi Palestina
Saat kejadian, setidaknya seribu orang memadati tenda dekat pasar untuk menghadiri rapat umum partai menjelang pemilu di musim gugur, menurut keterangan kepolisian.
"Orang-orang meneriakkan 'Allahu Akbar' ketika para pemimpin partai tiba. Dan saat itulah, saya mendengar suara bom yang memekakkan telinga," kata Khan Mohammad, seorang warga setempat yang mengaku berdiri di luar tenda.
Mohammad juga mengaku mendengar orang-orang berteriak minta tolong, dan beberapa menit kemudian ambulans datang dan mulai mengevakuasi mereka yang terluka.
Kepolisian Pakistan telah mencurigai IS-K sebagai dalang di balik ledakan. Kelompok itu berbasis di provinsi tetangga Nangarhar, Afghanistan, dan merupakan saingan dari Taliban Afghanistan dan al-Qaeda. (Z-6)
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini menuai kecaman dari umat muslim di dunia karena mengaitkan Islam dengan terorisme.
SELASA, 17 November lalu, dua anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur tewas di tangan Satuan Tugas Tinombala.
DI tengah aksi teror, warga selalu jadi korban. Di Sulawesi Tengah, yang terbaru ialah pembunuhan empat warga dan pembakaran enam rumah di lokasi transmigrasi Levono,
Wilayah Poso identik dengan serangkaian konflik yang berujung pada kericuhan.
TERORIS merupakan ancaman serius yang setiap saat dapat membahayakan keselamatan bangsa dan Negara serta kepentingan nasional.
NAMANYA Muhammad Basri. Sehari-hari, ia dipanggil Bagong. Pria asal Poso, Sulawesi Tengah, itu juga dikenal sebagai tangan kanan Santoso
SEORANG warga negara asing (WNA) asal Pakistan, Moslem bin Mohram diamankan polisi lantaran diduga melakukan hipnotis terhadap pemilik warung di wilayah Sawah Besar, Jakarta Pusat.
DUA warga Negara Asing (WNA) Pakistan berinisial NMA dan HAS diamankan petugas imigrasi Jakarta Pusat saat mengemis ke rumah warga.
Kecelakaan kerap terjadi di Pakistan karena perilaku mengemudi dan kondisi jalan yang buruk
Laporan-laporan awal mengatakan empat orang bersenjata meledakkan granat di pintu masuk kantor inspektur polisi di distrik Loralai di Balochistan, provinsi yang tak stabil di bagian selatan Pakistan.
Pada saat yang sama, PM Khan menambahkan bahwa ia ingin bekerja sama dalam mengusut pengeboman itu.
Serangan itu menargetkan kamp pelatihan kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM) di Balakot.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved