Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEORANG jurnalis Rusia tewas di dekat garis depan di wilayah Zaporizhia, Ukraina Tenggara. Kementerian pertahanan Rusia menuduh Ukraina menggunakan amunisi tandan atau bom cluster yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) dalam serangan yang menewaskan jurnalis tersebut.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Rostislav Zhuravlev, koresponden perang untuk kantor berita RIA Rusia, terbunuh dan tiga wartawan Rusia lainnya terluka dalam serangan artileri Ukraina pada hari Sabtu, (22/7).
“Mereka telah dievakuasi dari medan perang namun Zhuravlev meninggal dalam perjalanan,” kata pihak kementerian tersebut.
"Akibat serangan tentara Ukraina yang menggunakan amunisi cluster, empat jurnalis terluka dengan berbagai tingkat keparahan," kata tentara Rusia dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pengadilan Tinggi Maroko Menolak Banding Dua Jurnalis
Dikatakan bahwa koresponden lainnya mengalami luka dengan tingkat keparahan sedang.
Wartawan Daniel Hawkins, yang berbicara dari Moskow, mengatakan ada reaksi kemarahan dari Moskow terkait insiden tersebut.
"Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, mengatakan bahwa serangan ini telah melewati semua garis merah moral," kata Hawkins.
Dia menambahkan Konstantin Kosachev, wakil ketua Dewan Federasi Rusia beranggapan Ukraina dan Washington memikul tanggung jawab yang sama atas serangan tersebut.
Baca juga: Lagi, Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kematian Zhuravlev adalah kejahatan yang keji dan terencana yang dilakukan oleh negara-negara Barat dan Kyiv.
"Semuanya menunjukkan bahwa serangan terhadap kelompok jurnalis itu tidak dilakukan secara kebetulan," kata kementerian luar negeri Rusia.
Tuduhan Kesengajaan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengecam aksi "teror kriminal" yang dilakukan oleh Ukraina dan menyebut serangan itu tampaknya disengaja.
"Mereka yang bertanggung jawab atas pembalasan brutal terhadap seorang jurnalis Rusia pasti akan mendapatkan hukuman yang setimpal," katanya.
Dia juga mengatakan tanggung jawab atas pembunuhan tersebut juga terletak pada mereka yang memasok Ukraina dengan amunisi cluster.
"Para jurnalis itu sedang mengumpulkan bahan untuk sebuah laporan tentang pengeboman yang dilakukan oleh militan rezim Kyiv terhadap pemukiman di wilayah Zaporizhzhia dengan menggunakan bom curah yang dilarang di banyak negara di seluruh dunia,’ kata kementerian tersebut.
Kantor berita RIA juga melaporkan kematian Zhuravlev, ia terbunuh di dekat desa garis depan Piatykhatky.
Pemerintah Ukraina tidak memberikan komentar apapun mengenai insiden tersebut.
(Aljazeera/Z-9)
Bagi Tolstoy perang bukan perkara sopan santun, tapi hal yang paling menjijikkan dalam hidup.
Bukan tanpa alasan kami menjaga persahabatan antara Rusia-Ukraina.
Apabila seseorang mati untuk negaranya, maka itu adalah sesuatu hal yang manis dan indah.
Ukraina merupakan tim dengan penampilan impresif dengan tidak pernah menderita kekalahan sepanjang babak kualifikasi.
Sejak 30 Mei, Ukraina telah menjalankan kembali kompetisi sepak bola mereka, tetapi tidak dihadiri penonton, laiknya di liga-liga top Eropa.
Para pendukung Dynamo Kiev menolak Lucescu karena pelatih Rumania itu sebelumnya, selama 12 tahun, menukangi klub rival Shakhtar Donetsk.
Indonesia dinilai punya rujukan kuat menolak tim nasional (timnas) Israel U-20. Rujukan itu sudah dilakukan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA).
Pencabutan sanksi muncul setelah UEFA juga memperbolehkan pemain muda Rusia mengikuti kompetisi di Eropa.
Di pertemuan keenam Gugus yang bernama 'the IPU Task Force on the peaceful resolution of the war in Ukraine' itu dibahas empat agenda,
Ia mengatakan dia telah menerima panggilan telepon dari Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian. Isi pembicaraannya mengenai ekspor drone atau pesawat udara nirawak.
Kegagalan mendorong upaya perdamaian agar kondisi ekonomi dunia segera pulih akan membuat relevansi G20 dipertanyakan.
Jenderal Sergei Surovikin, komandan pasukan Rusia di Ukraina, mengatakan keputusan penarikan untuk melestarikan kehidupan prajurit dan kesiapan tempur pasukan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved