Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEORANG jurnalis Rusia tewas di dekat garis depan di wilayah Zaporizhia, Ukraina Tenggara. Kementerian pertahanan Rusia menuduh Ukraina menggunakan amunisi tandan atau bom cluster yang dipasok oleh Amerika Serikat (AS) dalam serangan yang menewaskan jurnalis tersebut.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Rostislav Zhuravlev, koresponden perang untuk kantor berita RIA Rusia, terbunuh dan tiga wartawan Rusia lainnya terluka dalam serangan artileri Ukraina pada hari Sabtu, (22/7).
“Mereka telah dievakuasi dari medan perang namun Zhuravlev meninggal dalam perjalanan,” kata pihak kementerian tersebut.
"Akibat serangan tentara Ukraina yang menggunakan amunisi cluster, empat jurnalis terluka dengan berbagai tingkat keparahan," kata tentara Rusia dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Pengadilan Tinggi Maroko Menolak Banding Dua Jurnalis
Dikatakan bahwa koresponden lainnya mengalami luka dengan tingkat keparahan sedang.
Wartawan Daniel Hawkins, yang berbicara dari Moskow, mengatakan ada reaksi kemarahan dari Moskow terkait insiden tersebut.
"Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, mengatakan bahwa serangan ini telah melewati semua garis merah moral," kata Hawkins.
Dia menambahkan Konstantin Kosachev, wakil ketua Dewan Federasi Rusia beranggapan Ukraina dan Washington memikul tanggung jawab yang sama atas serangan tersebut.
Baca juga: Lagi, Jurnalis Meksiko Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kematian Zhuravlev adalah kejahatan yang keji dan terencana yang dilakukan oleh negara-negara Barat dan Kyiv.
"Semuanya menunjukkan bahwa serangan terhadap kelompok jurnalis itu tidak dilakukan secara kebetulan," kata kementerian luar negeri Rusia.
Tuduhan Kesengajaan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengecam aksi "teror kriminal" yang dilakukan oleh Ukraina dan menyebut serangan itu tampaknya disengaja.
"Mereka yang bertanggung jawab atas pembalasan brutal terhadap seorang jurnalis Rusia pasti akan mendapatkan hukuman yang setimpal," katanya.
Dia juga mengatakan tanggung jawab atas pembunuhan tersebut juga terletak pada mereka yang memasok Ukraina dengan amunisi cluster.
"Para jurnalis itu sedang mengumpulkan bahan untuk sebuah laporan tentang pengeboman yang dilakukan oleh militan rezim Kyiv terhadap pemukiman di wilayah Zaporizhzhia dengan menggunakan bom curah yang dilarang di banyak negara di seluruh dunia,’ kata kementerian tersebut.
Kantor berita RIA juga melaporkan kematian Zhuravlev, ia terbunuh di dekat desa garis depan Piatykhatky.
Pemerintah Ukraina tidak memberikan komentar apapun mengenai insiden tersebut.
(Aljazeera/Z-9)
Kremlin kembali menekankan bahwa invasi Rusia bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab konflik.
Trump merasa frustasi terhadap kedua pihak yang berkonflik yakni Rusia dan Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang situasi di Ukraina. Akan tetapi bagi Rusia ini soal kepentingan nasional dan masa depan negara.
DINAS Keamanan Ukraina mengeklaim pihaknya berhasil melaksanakan operasi bawah laut yang merusak Jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
UKRAINA dan Rusia telah mencapai kesepakatan besar di Istanbul, Senin (2/6), untuk melakukan pertukaran tahanan dan jenazah terbesar sejak perang dimulai pada Februari 2022.
RUSIA dan Ukraina berhasil menyelesaikan pertukaran sebanyak 1.000 tahanan pada Minggu (25/5) waktu setempat. Ini menjadi pertukaran tawanan terbesar sejak konflik antara keduanya.
SERANGAN drone Ukraina berskala besar kembali menembus ke wilayah Rusia. Ini memaksa otoritas Moskow untuk melumpuhkan aktivitas penerbangan dan internet seluler.
RUSIA mengambil langkah pertahanan dengan mematikan internet seluler di tengah gempuran serangan udara tanpa henti dari Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved