Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEKITAR 2.000 ekor penguin ditemukan mati di pantai timur Uruguay dalam 10 hari terakhir. Pihak otoritas masih belum mengetahui penyebab matinya burung tersebut.
Menurut Carmen Leizagoyen, kepala departemen fauna Kementerian Lingkungan, penguin Magellan yang mati merupakan penguin muda. Mereka mati di Samudra Atlantik dan terbawa arus ke panti Uruguay.
"Ini adalah kematian di air, 90% adalah spesimen muda yang datang tanpa cadangan lemak dan dengan perut kosong," katanya, dan menekankan bahwa semua sampel yang diambil telah diuji negatif untuk influenza burung.
Baca juga: Kenalin Nih Keluarga Baru Ancol, 5 Bayi Penguin Humboldt yang Imut dan Gemoy
Penguin Magellan berkembang biak di selatan Argentina. Di musim dingin di belahan bumi selatan, mereka bermigrasi ke utara mencari makanan dan perairan yang lebih hangat, bahkan mencapai pantai negara bagian Espirito Santo di Brasil.
"Ini normal jika ada sebagian penguin yang mati, tetapi tidak sebanyak ini," kata Leizagoyen, mengingat kematian serupa terjadi tahun lalu di Brasil, dengan alasan yang belum ditentukan.
Baca juga: WHO : Puluhan Kucing di Polandia Positif H5N1
Hector Caymaris, direktur kawasan lindung Laguna de Rocha, kepada AFP, menghitung lebih dari 500 penguin mati di sepanjang enam mil (10 kilometer) pantai Samudra Atlantik. Advokat lingkungan menyalahkan peningkatan kematian penguin Magellan, karena overfishing dan penangkapan ikan ilegal.
"Sejak tahun 1990-an dan 2000-an kita mulai melihat hewan-hewan dengan kekurangan makanan. Sumber daya ini dieksploitasi secara berlebihan," kata Richard Tesore, dari LSM SOS Marine Wildlife Rescue.
Badai siklon subtropis di Samudra Atlantik, yang melanda tenggara Brasil pada pertengahan Juli, kemungkinan menyebabkan hewan-hewan yang paling lemah mati akibat cuaca yang buruk, tambahnya.
Selain penguin, Tesore mengatakan bahwa baru-baru ini ia juga menemukan burung petrel, albatros, camar laut, penyu laut, dan singa laut mati di pantai Maldonado, sebuah departemen di sebelah timur ibu kota Montevideo. (AFP/Z-3)
Gunung es A23a, yang memiliki ukuran sekitar 3. 900 kilometer persegi—lebih dari dua kali luas kota London—mulanya terpisah dari Lapisan Es Filchner-Ronne pada 1986.
National Geographic siap merilis dokumenter tiga bagian berjudul Rahasia Para Penguin, yang diproduseri eksekutif oleh James Cameron.
Penelitian terbaru memanfaatkan DNA purba untuk merekonstruksi sejarah ekologis penguin Adélie di Antartika selama 6.000 tahun.
Gunung es terbesar di dunia, A23a, sedang bergerak menuju South Georgia, sebuah pulau Inggris yang menjadi tempat perlindungan bagi penguin dan anjing laut.
Studi terbaru mengungkapkan penguin kecil (Eudyptula minor) terkadang "bercerai" dari pasangan mereka untuk mencari pasangan yang lebih baik, yang disebut sebagai "perceraian penguin."
Siapa sangka, dinosaurus yang pernah hidup jutaan tahun lalu bisa begitu mirip dengan penguin atau burung penyelam modern? Baru-baru ini, ilmuwan menemukan spesies theropoda yang sangat unik.
Meski sebagian universitas mengadopsi kebijakan sustainability, banyak yang belum memiliki implementasi secara sistematis.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Roda perekonomian harus terus berputar dengan tidak mengabaikan ekosistem lingkungan.
Para anggota menanam 50 bibit pohon Flamboyan di kawasan BSD City East Vara, sebagai bentuk dukungan terhadap upaya netralitas karbon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved