Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Menlu Blinken akan Bertemu dengan Diplomat Tinggi Tiongkok di Jakarta

Ferdian Ananda
13/7/2023 13:37
Menlu Blinken akan Bertemu dengan Diplomat Tinggi Tiongkok di Jakarta
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.(AFP)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, akan bertemu dengan pejabat tinggi kebijakan luar negeri Tiongkok Wang Yi pada Kamis (13/7) di Jakarta. Kesempatan ini pertemuan kedua mereka dalam beberapa bulan terakhir di tengah upaya kedua negara mengatasi ketegangan yang terjadi.

"Blinken dan Wang akan bertemu di sela-sela pertemuan menteri luar negeri Asean-plus-tiga negara lainnya di Ibu Kota Indonesia, Jakarta," demikian menurut jadwal yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri AS.

Pertemuan ini akan tetap berlangsung di tengah laporan Departemen Luar Negeri dan Departemen Perdagangan AS yang menjadi sasaran hacker dan meretas akun-akun email Microsoft Outlook yang berhubungan dengan pemerintah AS dan Eropa Barat. Hacker tersebut disebut berbasis di Tiongkok.

Baca juga: Terbukti Bersalah, Departemen Kehakiman Tak Lagi Lindungi Donald Trump

Pembicaraan di Jakarta dilakukan setelah hampir sebulan Blinken melakukan perjalanan ke Beijing. Di mana waktu itu menjadi kunjungan pertama diplomat tertinggi AS dalam hampir lima tahun terakhir. Blinken bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Menteri Luar Negeri Wang serta Menteri Luar Negeri Qin Gang.

Sejak saat itu, kunjungan diplomasi mulai sering dilakukan, Menteri Keuangan Janet Yellen mengunjungi Beijing minggu lalu dan nantinya kembali akan dilakukan kunjungan oleh Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Iklim John Kerry.

Baca juga: AS Tuduh Kepala Lembaga Think Tank sebagai Agen Tiongkok

Diketahui, ketegangan kedua negara telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan banyak faktor menjadi pemicu, termasuk ketegasan Tiongkok di wilayah tersebut, persoalan Taiwan, dan pembatasan besar-besaran yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap ekspor semikonduktor canggihnya.

Tidak ada negara yang memprediksi terobosan dalam diplomasi yang diperbarui ini. Namun keduanya telah berbicara tentang bagaimana mengelola hubungan untuk memastikan agar gesekan yang terjadi tidak mengarah pada konflik langsung.

(AFP/Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya