Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENTERI Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan akhir perang di Ukraina ditentukan negara-negara Barat. Dominasi Amerika Serikat dan para sekutunya menentukan konflik yang berlangsung sejak Februari tahun lalu itu.
"Itu akan berlanjut sampai Barat meninggalkan rencananya untuk mempertahankan dominasi dan obsesinya untuk menimbulkan kekalahan strategis di Rusia melalui tangan bonekanya, Kyiv," katanya tentang konflik Ukraina.
Menurut dia, hingga saat ini belum terdapat tanda-tanda perubahan dalam posisi negara-negara Barat dalam mengakhiri perang di Ukraina. Buktinya Amerika Serikat dan negara-negara Barat lain terus memberikan persenjataan kepada Ukraina.
Baca juga: NATO Dukung Kemerdekaan Ukraina, Rusia Bombardir Kiev
"Kami melihat bagaimana Amerika dan antek-anteknya terus memompa senjata ke Ukraina dan mendorong (Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky) untuk terus berperang," paparnya.
Lavrov juga memuji kebijakan luar negeri Indonesia terkait konflik tersebut. Presiden Joko Widodo adalah pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Moskow dan Kyiv.
Baca juga: Rusia Luncurkan Serangan Drone Terbaru di Tengah Pertemuan NATO
Lavrov mengatakan negara-negara Barat mengabaikan inisiatif yang datang dari negara-negara berkembang. Kyiv juga tidak menerima tawaran Indonesia melalui proposal Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, referendum diadakan di bagian timur Ukraina yang diduduki Rusia.
Pendukung Barat Ukraina telah mengirim senjata senilai puluhan miliar dolar untuk membantunya melawan invasi Rusia. Terpisah, para pemimpin NATO bersumpah setelah hari pertama pertemuan puncak mereka bahwa masa depan Ukraina menjadi bagian aliansi Atlantik ini.
NATO mempersingkat proses yang akhirnya harus dilalui Kyiv untuk memasuki aliansi tersebut. Tetapi mereka tidak memberikan tenggat waktu atas keanggotaan Ukraina, yang mencerminkan kekhawatiran Washington dapat terseret ke dalam konflik nuklir dengan Rusia. (AFP/Cah/Z-7)
KETEGANGAN antara Amerika Serikat dan Rusia kembali meningkat dipicu oleh saling serang antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, di media sosial.
Jerman telah menjadi pemasok bantuan persenjataan terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat.
Juru bicara utama Kremlin menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo (M) 8,8 mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, dengan kedalaman 19 kilometer.
Presiden Donald Trump memberlakukan tarif sebesar 25% pada barang impor dari India, karena melakukan perdagangan dengan Rusia.
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang situasi di Ukraina. Akan tetapi bagi Rusia ini soal kepentingan nasional dan masa depan negara.
DINAS Keamanan Ukraina mengeklaim pihaknya berhasil melaksanakan operasi bawah laut yang merusak Jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
UKRAINA dan Rusia telah mencapai kesepakatan besar di Istanbul, Senin (2/6), untuk melakukan pertukaran tahanan dan jenazah terbesar sejak perang dimulai pada Februari 2022.
RUSIA dan Ukraina berhasil menyelesaikan pertukaran sebanyak 1.000 tahanan pada Minggu (25/5) waktu setempat. Ini menjadi pertukaran tawanan terbesar sejak konflik antara keduanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved