Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RENCANA untuk menghentikan kekerasan yang dimulai dengan kudeta militer tidak mengalami kemajuan, sementara krisis semakin dalam. Oleh karena itu, dunia harus mempertimbangkan kembali pendekatan fundamentalnya terhadap krisis di Myanmar.
Seorang pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Thomas Andrews, mengatakan bahwa belum ada kemajuan dalam mengimplementasikan rencana perdamaian lima poin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang disepakati oleh kelompok regional tersebut dengan pemimpin kudeta Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.
Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk situasi hak asasi manusia di Myanmar, itu menambahkan rencana ASEAN menyerukan penghentian kekerasan, akses kemanusiaan yang aman, dan dialog yang inklusif untuk memulihkan perdamaian, tetapi militer tidak menunjukkan kemauan untuk melaksanakannya.
Baca juga : Norwegia Dukung Indonesia Damaikan Myanmar dan Afghanistan
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah militer telah meningkatkan upaya untuk membasmi oposisi terhadap pemerintahannya dan dituduh melakukan serangan tanpa pandang bulu yang dapat dianggap sebagai kejahatan perang.
Baca juga : Lebih dari 6 Ribu Warga Sipil Terbunuh Akibat Kudeta di Myanmar
"Lebih dari 1,5 juta orang telah dipaksa mengungsi dari rumah mereka," menurut PBB.
Bentrokan dengan kelompok-kelompok bersenjata yang dikenal sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat, dan terkadang bekerja sama dengan kelompok-kelompok etnis bersenjata yang telah memerangi militer selama beberapa dekade, juga semakin meningkat.
"Sekitar 3.679 orang telah terbunuh dan ribuan lainnya dipenjara," menurut sebuah kelompok pemantau lokal.
Andrews yang ini menjabat sebagai ketua ASEAN, menyadari tanda-tanda perselisihan di dalam kelompok beranggotakan 10 negara tersebut. Oleh karenanya, mereka berupaya menangani persoalan Myanmar setelah pemerintah Thailand keluar menjadi tuan rumah perundingan yang melibatkan diri secara penuh dengan pihak militer.
Malaysia dan Indonesia menolak pertemuan tersebut, sementara Singapura mengatakan bahwa pembicaraan semacam itu terlalu dini.
Andrews mengatakan bahwa ASEAN tidak boleh mengundang personil militer Myanmar ke pertemuan diplomatik tingkat tinggi, karena hal ini berisiko memberikan legitimasi terhadap kudeta tersebut.
ASEAN melarang para jenderal Myanmar untuk menghadiri pertemuan-pertemuan puncaknya setelah mereka gagal menerapkan rencana lima poin. Myanmar bergabung dengan kelompok ini di bawah rezim militer sebelumnya pada tahun 1997. (aljazeera/Z-8)
Gedung Putih menyatakan bahwa menangani masalah kudeta di Myanmar adalah prioritas bagi Amerika Serikat dan peninjauan terhadap sanksi untuk negara tersebut.
Seorang pejabat senior dari NLD mengatakan dirinya telah mengetahui Aung San Suu Kyi berada di bawah tahanan rumah di ibu kota Naypyidaw
Indonesia dan Malaysia berharap persoalan politik yang terjadi di Myanmar bisa diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku.
Twitter mengutuk langkah Myanmar yang memblokir akses ke platformnya, sebagai bagian dari tindakan keras yang meluas di media sosial beberapa hari setelah kudeta.
Akses internet telah dipulihkan di Myanmar pada Minggu (7/2), lapor Netblocks, ketika blokade web nasional gagal mengekang kemarahan publik dan protes terhadap kudeta militer.
Kudeta militer tersebut telah memicu kecaman dari dunia internasional, meskipun Tiongkok menolak untuk mengkritik para jenderal tersebut.
Dengan tiket dijual seharga 10 euro, seluruh keuntungan dari penjualan tiket itu akan disumbangkan untuk membantu jutaan warga Ukraina yang melarikan diri dari negara mereka.
Pihak partai politik baik Islam maupun nasional serta sejumlah kepala daerah menolak. Dengan alasan tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel, dan menghormati Palestina.
Piala Dunia U-20 menurut Jusuf Kalla harus menjadi momentum Indonesia memperjuangkan perdamaian Palestina dan Israel.
Kedamaian lebih penting daripada ambisi untuk menang dalam politik.
Pada Hari Nasional Taiwan, merayakan berdirinya negara Taiwab dan bangga dengan demokrasi yang dinamis.
“Kebaktian Fajar GPIB Immanuel merupakan tradisi dan kami bersyukur bahwa Gereja Immanuel pagi ini memiliki wajah baru yang teduh dan memancarkan kebahagiaan bagi kita semua,” ujar Anies
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved