Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Lebih dari 6 Ribu Warga Sipil Terbunuh Akibat Kudeta di Myanmar

Ferdian Ananda Majni
14/6/2023 09:09
Lebih dari 6 Ribu Warga Sipil Terbunuh Akibat Kudeta di Myanmar
Seorang pria disambut keluarganya usai dibebaskan dari penjara junta militer Myanmar.(AFP)

INSITUT Penelitian Perdamaian Oslo, Selasa (13/6), melaporkan lebih dari 6.000 warga sipil terbunuh di Myanmar dalam 20 bulan pertama setelah militer mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari 2021.

"Data kami menunjukkan jumlah korban jiwa akibat konflik ini lebih tinggi daripada yang dilaporkan sebelumnya, dan meskipun junta jelas merupakan pembunuh utama, pasukan antijunta juga memiliki banyak darah di tangan mereka," kata Stein Tonnesson, salah satu dari dua penulis laporan tersebut, dalam sebuah pernyataan, Selasa (13/6).

Laporan itu mengatakan 6.337 warga sipil terbunuh karena alasan politik antara 1 Februari 2021 dan 30 September 2022, dan 2.614 lainnya terluka. Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dari angka-angka lain yang telah beredar, termasuk dari organisasi internasional.

Baca juga : Komnas HAM Dalami Data Pasokan Senjata BUMN ke Myanmar

Laporan itu juga mengatakan hampir setengah dari kematian, 3.003, disalahkan pada rezim yakni tentara, polisi, dan milisi. Sementara 2.152 dikaitkan dengan kelompok-kelompok oposisi bersenjata.

Dua belas di antaranya dikaitkan dengan warga sipil lain yang tidak berafiliasi dengan rezim maupun lawan, dan 1.170 dengan aktor yang belum ditentukan.

"Ini adalah jumlah yang lebih besar dari yang biasanya dikutip di media. Namun, ini hanya sebuah perkiraan, berdasarkan pembunuhan yang dilaporkan yang dikumpulkan dari laporan media yang dapat dipercaya," tulis laporan itu.

Baca juga : Junta Myanmar Sabotase Makanan Aung San Suu Kyi

"Jumlah yang sebenarnya pasti lebih tinggi karena banyak pembunuhan yang tidak dilaporkan," tambahnya.

Dengan tuduhan adanya kecurangan besar-besaran, militer Myanmar membatalkan pemilu legislatif yang dimenangkan oleh partai Liga Nasional untuk Demokrasi pimpinan Aung San Suu Kyi dan menggulingkan pemerintahannya.

Sejak saat itu, junta telah melakukan penindasan berskala besar terhadap semua oposisi, menangkap lebih dari 23.000 orang. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya