Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Delegasi GKSB DPR RI yang juga Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana bersama sejumlah anggota delegasi melakukan kunjungan bilateral ke Papua Nugini. Dalam kunjungannya itu, Putu Rudana diterima langsung oleh Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape dan Penjabat Ketua Parlemen Papua Nugini, Koni Iguan.
Baca juga: Kerja Sama Bilateral yang Baik Tingkatkan Pelindungan bagi Pekerja Migran
Menurut dia, James sempat menitipkan pesan untuk Indonesia bahwa hubungan kedua negara ini sudah terjalin sejak lama. “Ada beberapa pesan Perdana Menteri atau Ketua Parlemen, sebagai negara G20 dan negara tetangga terdekat dengan Indonesia, mereka berharap banyak adanya peningkatan kerja sama dari sektor ekonomi, sosial budaya, pendidikan, perguruan tinggi, dan investasi,” kata Putu lewat keterangan yang diterima, Kamis (15/6).
Baca juga: Parlemen RI-Papua Nugini Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi
Papua Nugini, sambung Putu, berharap agar Indonesia tidak hanya fokus pada border atau masalah perbatasan saja, tetapi juga hubungan kerja sama di berbagai sektor. “Jadi, mereka menyadari bahwa mereka negara yang masih terus belajar. Mereka sangat berharap agar adanya kerja sama dengan kita dari berbagai sektor seperti peningkatan ekonomi, peningkatan investasi, peningkatan kerja sama people to people, pariwisata, direct flight dan lainnya,” jelasnya
Putu menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diagendakan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Nugini harus menjadikan sebagai momentum kunjungan yang komprehensif. Jokowi dikabarkan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Papua Nugini pada 6-7 Juli 2023.
“Jangan menjadikan sebagai kunjungan biasa. Jadikan kunjungan ini sebagai momentum untuk menunjukkan komitmen Indonesia yang betul-betul ingin mendukung, membantu dan membina hubungan yang lebih maksimal dengan Papua Nugini, baik bidang perdagangan, people to people, investasi, capacity building dan bidang-bidang lainnya,” ucapnya.
Jadi, kata Putu, Jokowi harus mengajak lebih banyak Menteri Kabinet Indonesia Maju ke Papua Nugini. Menurut dia, Indonesia harus menunjukkan perusahaan BUMN hadir di Papua Nugini sehingga dalam pertemuan tidak selalu membahas hanya membahas persoalan perbatasan wilayah. “Sekarang yang hadir Malaysia, Korea dan negara lainnya, perusahaan kita dari Indonesia belum hadir disana. Harusnya BUMN kita hadir dong disitu. Kita negara tetangga, kita berbatasan langsung dengan PNG Masa bicaranya perbatasan terus, seharus lebih jauh, harus memberi manfaat kepada mereka dan kedua negara,' tandasnya. (H-3)
Lebih lagi, negara tetangga Indonesia di sebelah timur itu bisa mendorong pengaruh ASEAN di kancah dunia internasional.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya atau Seskab Teddy mengatakan Prabowo Subianto mengusulkan dukungannya agar Papua Nugini (PNG) dapat bergabung sebagai anggota ASEAN.
Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Papua Nugini pada Sabtu (5/4) pukul 03.04 WIB.
Papua Nugini diguncang gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo yang terjadi di wilayah lepas pantai
Kaswari, burung besar yang tidak bisa terbang, dikenal sebagai salah satu burung paling berbahaya di dunia karena cakarnya yang tajam dan sifatnya yang agresif.
Pengelolaan perbatasan RI-PNG memerlukan kesepakatan bersama agar setiap langkah strategis dapat mencerminkan kepentingan kedua negara
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
Presiden Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II dijadwalkan mengawali pertemuan dengan perbincangan dua mata yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral para menteri.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan komitmen Indonesia dalam mempererat hubungan sejarah dan budaya kedua negara yang telah terjalin sejak masa Kekaisaran Ottoman dan Kesultanan Aceh.
Seiring dengan 75 tahun perjalanan kerja sama Indonesia-Pakistan, hubungan kedua negara terus berkembang, baik dalam aspek diplomasi, ekonomi, maupun keamanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved