Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Tuntut Kenaikan Gaji, Dokter di Inggris Mulai Mogok Kerja Selama 72 Jam

Thalatie K Yani
14/6/2023 07:10
Tuntut Kenaikan Gaji, Dokter di Inggris Mulai Mogok Kerja Selama 72 Jam
Selama 72 jam, para dokter di Inggris melakukan aksi mogok kerja menuntut kenaikan gaji.(AFP)

DOKTER-dokter di rumah sakit di Inggris memulai mogok kerja selama 72 jam terkait gaji, Rabu (13/6). Aksi mogok itu memicu peringatan dari pejabat kesehatan, tentang gangguan besar bagi pasien dan layanan.

Rencananya aksi mogok yang dilakukan dokter-dokter junior akan dimulai pukul 7 pagi waktu setempat dan berakhir Sabtu (17/6). Komite Dokter Junior British Medical Association (BMA) mengungkapkan gaji dokter telah mengalami pemotongan sebesar 26% dalam 15 tahun terakhir. Jika disesuaikan dengan inflasi, tidak sejalan dengan biaya hidup yang terus meningkat.

Mereka menginginkan pemulihan gaji ke level tahun 2008-2009, tetapi pemerintah menganggapnya terlalu mahal. Pasalnya berarti kenaikan rata-rata sekitar 35% pada tahun ini.

Baca juga: 22 Tentara AS Terluka dalam Kecelakaan Helikopter di Suriah

Ini merupakan mogok terbaru dalam National Health Service (NHS) yang dibiayai pemerintah. Sebelumnya perawat dan staf medis lainnya melakukan mogok untuk mendapatkan kenaikan gaji.

Meski terbuka untuk melakukan pembicaraaan, BMA tetap melakukan aksi mogok beberapa bulan mendatang. Hal itu akan dilakukan bila pemerintah tetap pada penawaran kenaikan gaji 5%.

Baca juga: Keberanian dan Kecerdasan Kunci Anak-anak Bertahan Hidup di Hutan Amazon selama 40 Hari

Pada Selasa (13/6), Direktur Medis Nasional NHS England, Stephen Powis, mengingatkan sebagian besar perawatan rutin atau perencanaan sebelumnya bisa terpengaruh. Diketahui pada April lalu, sebanyak 196.000 janji temu dan operasi di rumah sakit dijadwalkan ulang karena aksi mogok. 

"Ini (mogok) akan memiliki dampak besar pada perawatan rutin bagi pasien dan daftar tunggu, karena prosedur memerlukan waktu untuk diatur ulang dengan melibatkan beberapa tim," ujarnya.

Para pimpinan rumah sakit meminta kedua belah pihak untuk bersedia mengambil langkah kompromi, mengingat terdapat tumpukan besar dalam perawatan yang semakin parah akibat pandemi covid-19.

Menurut BMA, pada April terdapat sekitar tujuh juta orang yang menunggu perawatan, jumlah yang merupakan rekor tertinggi, dengan hampir tiga juta orang menunggu lebih dari 18 bulan. BMA juga menambahkan waktu tunggu pasien untuk janji temu dan perawatan kanker semakin memburuk.

Menteri Kesehatan Steve Barclay menyebut mogok ini sebagai "hal yang sangat mengecewakan". Aksi itu juga mengancam keselamatan pasien serta upaya untuk mengurangi daftar tunggu.

"Jika BMA membatalkan mogok yang merugikan dan mengganggu ini serta menunjukkan kemauan untuk mengubah posisinya secara signifikan, kita dapat melanjutkan pembicaraan secara rahasia dan mencari jalan keluar, seperti yang telah kita lakukan dengan serikat pekerja lainnya," tambahnya.

Dokter-dokter junior di Skotlandia pada Selasa (13/6) menolak penawaran gaji "final" dari pemerintah Skotlandia di Edinburgh, sebesar 14,5% selama dua tahun. BMA Skotlandia mengumumkan para anggotanya akan melakukan mogok pada tanggal 12 hingga 15 Juli.

Kebijakan kesehatan merupakan wewenang pemerintah di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, dengan pemerintah Inggris di London bertanggung jawab atas wilayah Inggris.

Inflasi tahunan di Inggris melambat menjadi level terendah dalam 13 bulan pada bulan April, tetapi tetap tinggi sebesar 8,7 persen karena harga makanan yang melonjak mengimbangi penurunan biaya energi. Data resmi untuk bulan Mei akan dirilis minggu depan. (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik