Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

AS Mengucapkan Selamat atas Kemenangan Erdogan

Thalatie K Yani
29/5/2023 06:45
AS Mengucapkan Selamat atas Kemenangan Erdogan
Presiden AS Joe Biden mengucapkan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas kemenangannya dalam pemilihan putaran kedua.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan ucapan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas kemenangannya dalam pemilihan putaran kedua.

"Dengan antusiasme saya menantikan untuk terus bekerja sama sebagai sekutu NATO dalam menghadapi tantangan global dan isu-isu bilateral," cuit Biden, tanpa menyebutkan ketegangan baru-baru ini dalam hubungan kedua negara.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga memberikan ucapan selamatnya kepada Erdogan melalui Twitter, menyebut Turki sebagai "mitra dan sekutu NATO yang berharga."

Baca juga: Erdogan yang Tidak Terkalahkan Memperpanjang Pemerintahan Dua Dekade di Turki

"Saya berharap dapat melanjutkan kerja sama dengan pemerintah yang dipilih oleh rakyat Turki," katanya.

Blinken juga memuji tingkat partisipasi yang tinggi dalam pemilihan hari Minggu dan "tradisi demokrasi yang panjang" di negara tersebut.

Baca juga: 64 Juta Warga Turki Tentukan Nasib Erdogan dan Kilicdaroglu

Erdogan, yang berusia 69 tahun, berada dalam posisi untuk mengalahkan dengan tipis lawan tantangannya yang berusia 74 tahun, Kemal Kilicdaroglu, dengan selisih 4%, menurut hasil pemilihan yang hampir lengkap, dalam apa yang secara luas dianggap sebagai pemilihan paling berpengaruh dalam sejarah 100 tahun Turki sebagai republik.

Kilicdaroglu mendorong Erdogan ke putaran kedua pertama di Turki pada tanggal 14 Mei dan mempersempit selisihnya lebih lanjut dalam putaran kedua.

Hubungan antara Turki dan Amerika Serikat telah diuji dalam beberapa tahun terakhir. Di antaranya penindasan terhadap oposisi, operasi militer di Suriah, hubungan dekat Erdogan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin meskipun invasi Moskow terhadap Ukraina, dan protes Ankara terhadap upaya Swedia untuk bergabung dengan Organisasi Traktat Atlantik Utara (NATO). (AFP/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya