Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemilihan Turki, Semua Pihak Saling Klaim Unggul dalam Penghitungan Suara Sementara

Ferdian Ananda Majni
15/5/2023 09:35
Pemilihan Turki, Semua Pihak Saling Klaim Unggul dalam Penghitungan Suara Sementara
Kedua belah pihak saling klaim keunggulan dalam perhitungan suara pemilu Turki.(AFP)

PADA malam pemilihan di Turki, kedua belah pihak saling mengklaim unggul dalam perhitungan suara. Mereka bahkan terlibat pertengkaran mengenai presentasi angka suara.

Pihak oposisi mengeluhkan data yang diterbitkan lembaga berita negara Anadolu. Mereka klaim Anadolu memperlambat penghitungan suara untuk membuat kandidat mereka, Kemal Kilicdaroglu, tertinggal dibandingkan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Data dari Anadolu sebelum pukul 11 malam (20:00 GMT) menunjukkan Erdogan, yang mencari masa jabatan lima tahun lagi setelah 20 tahun berkuasa, memperoleh 50,13% suara. Jumlah suara itu cukup untuk memenangkan perlombaan presiden dalam putaran pertama dan menghindari putaran kedua. Kilicdaroglu, kandidat dari aliansi beranggotakan enam partai yang dipimpin oleh Partai Rakyat Republik (CHP), memperoleh 44,09% suara.

Baca juga: Presiden Turki Apresiasi Pemilu Berjalan Damai dan Tenang

Namun, angka dari lembaga berita Anka menunjukkan keunggulan Erdogan lebih sempit, dengan persentase 48,87 untuk presiden dan 45,38% untuk Kilicdaroglu dalam suara nasional.

Kemudian, Anadolu memperbarui data mereka dengan melaporkan persentase suara Erdogan menjadi 49,94%.

Baca juga: Perjuangan Erdogan untuk Tetap Berkuasa setelah 20 Tahun

Mereka menyebut Kilicdaroglu memperoleh 44,4% suara, dengan jarak antara kedua kandidat teratas semakin mengecil. Dengan Erdogan turun di bawah ambang batas 50% yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan secara langsung, peluang adanya putaran kedua dalam dua minggu mendatang semakin besar.

Sebelumnya, dua tokoh senior dari CHP - Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, dan Wali Kota Ankara, Mansur Yavas - secara keras mengkritik peran Anadolu dalam pemilihan.

"Kami sedang mengalami kasus Anadolu Agency yang lain," kata Imamoglu. "Reputasi agensi ini nol. Mereka tidak bisa dipercaya. Data dari Anadolu tidak berlaku."

Yavas menambahkan, "Mereka menyesatkan bangsa kita dengan memanipulasi kotak suara yang bekerja untuk mereka," katanya. "Mereka tidak merasa malu sama sekali. Mereka tidak memiliki kredibilitas... Berdasarkan data yang kami miliki, Presiden kami, Kemal Kilicdaroglu, berada di posisi terdepan."

Omer Celik, juru bicara Partai AK Erdogan, menuduh para wali kota mencoba menggulingkan hasil pemilihan.

"Mereka membuat pernyataan yang sangat serius," katanya. "Mereka menyerang Anadolu Agency dan mengumumkan hasil pemilihan. Ini adalah pendekatan yang otoriter. Ini adalah upaya pembunuhan kehendak nasional." (Aljazeera/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya