Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SEBUAH dokumen yang bocor secara daring menunjukkan bahwa Inggris termasuk di antara sejumlah negara dengan pasukan khusus militer yang beroperasi di Ukraina. Hal ini menegaskan kabar spekulasi yang sudah muncul selama lebih dari satu tahun.
Dokumen-dokumen yang bocor, beberapa di antaranya bertanda ‘sangat rahasia’ tersebut memberikan gambaran rinci mengenai perang di Ukraina. Termasuk detail-detail sensitif mengenai persiapan Ukraina untuk melakukan serangan balasan pada musim semi.
Pemerintah AS mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki sumber kebocoran tersebut. Menurut dokumen tertanggal 23 Maret tersebut, Inggris memiliki kontingen pasukan khusus terbesar di Ukraina (50), diikuti oleh sesama negara anggota Nato, Latvia (17), Perancis (15), AS (14) dan Belanda (1).
Baca juga : Rusia dan Ukraina Bertukar 206 Tahanan Perang
Dokumen tersebut tidak menyebutkan di mana pasukan itu berada atau apa yang mereka lakukan. Jumlah personelnya mungkin kecil, dan pasti akan berfluktuasi. Namun, pasukan khusus pada dasarnya sangat efektif.
Baca juga : Rebut Wilayah yang Dikuasai Rusia, Ukraina Siap Serang Balik
Kehadiran mereka di Ukraina kemungkinan besar akan dimanfaatkan oleh Moskow, yang dalam beberapa bulan terakhir menyatakan bahwa mereka tidak hanya menghadapi Ukraina, tetapi juga Nato.
Sejalan dengan kebijakan standarnya mengenai hal-hal seperti itu, Kementerian Pertahanan Inggris tidak berkomentar, tetapi dalam sebuah tweet pada hari Selasa mengatakan bahwa kebocoran informasi rahasia yang diduga telah menunjukkan apa yang disebutnya sebagai tingkat ketidakakuratan yang serius.
"Para pembaca harus berhati-hati dalam menerima begitu saja tuduhan-tuduhan yang berpotensi menyebarkan informasi yang salah," ditulis dalam Twitter.
Pernyataan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut atau menyarankan dokumen spesifik mana yang dimaksud. Namun, para pejabat Pentagon dikutip mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu nyata.
Satu dokumen, yang merinci jumlah korban yang jatuh di Ukraina dari kedua belah pihak, tampaknya telah direkayasa.
Pasukan khusus Inggris terdiri dari beberapa unit militer elit dengan bidang keahlian yang berbeda, dan dianggap sebagai salah satu yang paling mumpuni di dunia.
Pemerintah Inggris memiliki kebijakan untuk tidak mengomentari pasukan khususnya, berbeda dengan negara lain termasuk AS.
Inggris telah gencar mendukung Ukraina, dan merupakan donor terbesar kedua setelah AS untuk bantuan militer ke Kyiv.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Departemen Kehakiman telah membuka investigasi kriminal dan bertekad untuk menemukan sumber kebocoran tersebut.
"Kami akan terus menyelidiki dan membongkar setiap batu sampai kami menemukan sumbernya dan sejauh mana kebocoran itu," pungkasnya. (Z-8)
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
Para kritikus mengatakan undang-undang baru yang diteken Zelensky melemahkan kewenangan Biro Antikorupsi Nasional (Nabu) dan Kejaksaan Khusus Antikorupsi (Sapo) Ukraina.
Rusia luncurkan lebih dari 400 drone dan satu rudal jarak jauh ke empat wilayah di Ukraina.
Negara-negara anggota Uni Eropa melalui NATO menjadi pihak yang membayar rudal Patriot.
Rudal Patriot adalah sistem pertahanan udara canggih AS yang mampu hancurkan rudal balistik, jelajah, dan drone. Ini peran dan kemampuannya di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan kembali menempatkan senjata nuklir di Inggris untuk pertama kali sejak hampir dua dekade terakhir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan apresiasi atas dukungan transatlantik dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengisyaratkan akan mengeluarkan pernyataan penting terkait perang Rusia-Ukraina.
Setelah Rusia gempur Ukraina, Uni Eropa meluncurkan strategi penyimpanan darurat guna memastikan ketersediaan barang-barang penting seperti makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved