Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Inggris Diduga Kerahkan Pasukan Militer Khusus di Ukraina 

Ferdian Ananda Majni
12/4/2023 21:35
Inggris Diduga Kerahkan Pasukan Militer Khusus di Ukraina 
Militer Rusia memeriksa senjata tentara Rusia yang tertinggal(AFP)

SEBUAH dokumen yang bocor secara daring menunjukkan bahwa Inggris termasuk di antara sejumlah negara dengan pasukan khusus militer yang beroperasi di Ukraina. Hal ini menegaskan kabar spekulasi yang sudah muncul selama lebih dari satu tahun. 

Dokumen-dokumen yang bocor, beberapa di antaranya bertanda ‘sangat rahasia’ tersebut memberikan gambaran rinci mengenai perang di Ukraina. Termasuk detail-detail sensitif mengenai persiapan Ukraina untuk melakukan serangan balasan pada musim semi.

Pemerintah AS mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki sumber kebocoran tersebut. Menurut dokumen tertanggal 23 Maret tersebut, Inggris memiliki kontingen pasukan khusus terbesar di Ukraina (50), diikuti oleh sesama negara anggota Nato, Latvia (17), Perancis (15), AS (14) dan Belanda (1).

Baca juga : Rusia dan Ukraina Bertukar 206 Tahanan Perang

Dokumen tersebut tidak menyebutkan di mana pasukan itu berada atau apa yang mereka lakukan. Jumlah personelnya mungkin kecil, dan pasti akan berfluktuasi. Namun, pasukan khusus pada dasarnya sangat efektif. 

Baca juga : Rebut Wilayah yang Dikuasai Rusia, Ukraina Siap Serang Balik

Kehadiran mereka di Ukraina kemungkinan besar akan dimanfaatkan oleh Moskow, yang dalam beberapa bulan terakhir menyatakan bahwa mereka tidak hanya menghadapi Ukraina, tetapi juga Nato.

Sejalan dengan kebijakan standarnya mengenai hal-hal seperti itu, Kementerian Pertahanan Inggris tidak berkomentar, tetapi dalam sebuah tweet pada hari Selasa mengatakan bahwa kebocoran informasi rahasia yang diduga telah menunjukkan apa yang disebutnya sebagai tingkat ketidakakuratan yang serius.

"Para pembaca harus berhati-hati dalam menerima begitu saja tuduhan-tuduhan yang berpotensi menyebarkan informasi yang salah," ditulis dalam Twitter. 

Pernyataan tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut atau menyarankan dokumen spesifik mana yang dimaksud. Namun, para pejabat Pentagon dikutip mengatakan bahwa dokumen-dokumen itu nyata.

Satu dokumen, yang merinci jumlah korban yang jatuh di Ukraina dari kedua belah pihak, tampaknya telah direkayasa.

Pasukan khusus Inggris terdiri dari beberapa unit militer elit dengan bidang keahlian yang berbeda, dan dianggap sebagai salah satu yang paling mumpuni di dunia.

Pemerintah Inggris memiliki kebijakan untuk tidak mengomentari pasukan khususnya, berbeda dengan negara lain termasuk AS.

Inggris telah gencar mendukung Ukraina, dan merupakan donor terbesar kedua setelah AS untuk bantuan militer ke Kyiv.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa Departemen Kehakiman telah membuka investigasi kriminal dan bertekad untuk menemukan sumber kebocoran tersebut.

"Kami akan terus menyelidiki dan membongkar setiap batu sampai kami menemukan sumbernya dan sejauh mana kebocoran itu," pungkasnya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya