Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Rebut Wilayah yang Dikuasai Rusia, Ukraina Siap Serang Balik

Cahya Mulyana
11/4/2023 10:27
Rebut Wilayah yang Dikuasai Rusia, Ukraina Siap Serang Balik
Kondisi gedung yang hancur di Kota Melitopol, Ukraina, yang kini dikuasai militer Rusia.(STRINGER / AFP)

ANGKATAN bersenjata Ukraina mempersiapkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang saat ini diduduki oleh Rusia. Tapi bukan hanya militer pemerintah sipil juga membuat rencana untuk membangun kembali struktur sosial.

Wali Kota Melitopol Ivan Fedorov yang mengasingkan diri mengatakan pihaknya akan menata kembali sendi-sendi kehidupan yang hancur oleh pendudukan Rusia. Itu setelah wilayahnya benar-benar direbut oleh pasukan Ukraina.

Ia mengatakan penguasaan kembali wilayah Ukraina dari Rusia tidak lama lagi. Namun dia enggan mengungkapkan waktu pasti serangan balik dari tentara negaranya.

Baca juga: Rencana Serangan Balik Bocor, Ukraina Ubah Taktik

Fedorov diasingkan setelah Melitopol, sebuah kota yang saat ini bertindak sebagai ibu kota wilayah Zaporizhzhia berhasil diduduki Rusia. Menurut dia pemerintahan sipil memiliki sejumlah tugas setelah kembali ke Melitopol.

“Setelah tentara kami menduduki kota kami, kami, sebagai sebuah tim, harus membuatnya layak huni secepat mungkin,” katanya.

Saat Mundur, Militer Siap Angkut Kendaraan Milik Ukraina

Ia menambahkan Rusia akan membawa semua fasilitas Ukraina seperti ambulans hingga mobil patroli polisi ketika mundur.

Fedorov mengklaim bahwa Rusia yang menduduki kotanya semakin gelisah dengan ancaman serangan balik Ukraina.

“Mereka mulai panik dan akibatnya mereka meningkatkan tekanan pada warga kami,” katanya.

Baca juga: Serangan Rudal Rusia di Kota Zaporizhzhia Tewaskan Ayah dan Anak

Dia mencatat bahwa penduduk wilayahnya yang berbicara bahasa Ukraina, atau memiliki buku dalam bahasa Ukraina, sudah cukup untuk diinterogasi.

"Konsekuensi lebih berat juga tidak menutup kemungkinan menimpa mereka," paparnya.

Menurut dia, serangan balik akan dimulai setelah mengevakuasi warga sipil sebanyak mungkin. Dengan demikian upaya itu dapat mengurangi potensi korban dari kalangan rakyat biasa.(AFP/Cah/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya