Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Gustiwiw Disebut Alami Gangguan Pada Jantung, Kenali Deteksi Dini Penyakit Jantung di Usia Muda

Despian Nurhidayat
16/6/2025 10:24
Gustiwiw Disebut Alami Gangguan Pada Jantung, Kenali Deteksi Dini Penyakit Jantung di Usia Muda
Gusti Irawan atau akrab disapa Gustiwiw.(https://www.instagram.com/gustiwiw/)

Kepergian Gusti Irawan atau akrab disapa Gustiwiw meninggalkan duka mendalam. Terbaru, Sri Yulianti selaku ibu dari mendiang Gustiwiw mengatakan bahwa dokter menduga bahwa penyebab kematian disebabkan tekanan darah tinggi yang memicu gangguan pada jantung

Perlu diketahui, dilansir dari laman Rumah Sakit Pondok Indah, di Amerika Serikat rata-rata usia pasien pertama kali terkena serangan jantung akibat penyumbatan ateroklerotik (timbunan kolesterol di dinding arteri koroner jantung) adalah 65 tahun. Akan tetapi dilaporkan sebanyak 4%-10% kasus terjadi pada usia muda di bawah 45 tahun, dan didominasi oleh kelompok laki-laki. 

Sekitar 60 persen pada kasus dewasa muda terkena pada satu pembuluh darah arteri koroner saja, sedangkan pada usia yang lebih tua cenderung terkena pada dua sampai tiga arteri koroner. 

Penyebab lain dari serangan jantung pada usia muda adalah kelainan bawaan anatomi arteri koroner yaitu sebanyak 4 persen, bekuan darah yang berasal dari tempat lain sebanyak 5 persen, gangguan sistem pembekuan darah sebanyak 5 persen, serta penyebab lain-lain sekitar 6 persen, yaitu spasme atau inflamasi arteri koroner, radioterapi, penggunaan kokain, amphetamine, dan obat-obatan lain.

Data ini seharusnya menjadi peringatan bahwa populasi dewasa muda memiliki risiko yang sama untuk menderita penyakit jantung, serta tidak mengabaikan keluhan, atau gejala penyakit jantung jika memang ada.

Selain itu, bagi Anda yang memiliki faktor risiko penyakit jantung harus mempunyai kewaspadaan yang lebih tinggi. Satu hal yang harus disadari bahwa proses perkembangan plak pada arteri koroner (aterosklerosis) terjadi sejak usia muda, maka pencegahan harus dilakukan sejak dini sebelum proses perjalanan penyakit berlanjut.

Faktor risiko penyakit jantung pada populasi dewasa muda sama dengan mereka yang berusia lebih tua, yaitu obesitas, merokok, diabetes atau kadar gula darah tinggi, hipertensi atau tekanan darah tinggi, dislipidemia/masalah kadar kolesterol dalam darah, riwayat penyakit jantung di keluarga, dan sedentary lifestyle

Edukasi kepada orangtua, remaja, dan dewasa muda tentang faktor risiko penyakit jantung merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah kematian dan menurunkan masalah terkait dengan penyakit jantung.

Jika kondisi ini dibiarkan berkelanjutan maka penyakit kardiovaskular prematur dapat terjadi. Pola makan yang sehat, mengurangi sedentary life, dan tetap aktif bergerak dapat mengurangi perkembangan penyakit jantung pada usia muda secara signifikan. 

Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah juga sangat penting untuk dilakukan guna mendeteksi dini dan mencegah komplikasi penyakit jantung.

Orang dewasa muda yang mengalami kematian mendadak pada umumnya juga mempunyai kelainan jantung yang sebelumnya tidak terdiagnosis. Atlet adalah kelompok yang berisiko tinggi, dikarenakan jantung mendapatkan beban berat secara terus-menerus selama beraktivitas fisik.

Salah satu contoh penyakit jantung, bahkan penyebab kematian mendadak, yang dialami oleh atlet muda adalah hipertrofi kardiomiopati (hypertrophic cardiomyopathy/HCM). Pada kondisi ini dinding ventrikel kiri jantung mengalami penebalan dan dapat menyebabkan aritmia yang menyebabkan cardiac arrest atau henti jantung. Skrining yang menyeluruh dan komprehensif pada atlet muda sebelum bertanding dapat membantu menurunkan risiko terjadinya kematian mendadak pada kelompok ini.

Pada dewasa muda PJK bukan satu-satunya penyebab kematian, meskipun aterosklerosis koroner menyumbang 28 persen kasus kematian mendadak pada populasi ini.

Banyak tipe penyakit jantung lain yang dijumpai, seperti penyakit jantung bawaan (PJB) yang tidak terdeteksi sebelumnya, abnormalitas anatomi arteri koroner bawaan, inflamasi otot jantung, abnormalitas struktural otot jantung (kardiomiopati), dan infeksi yang menyebabkan penyakit jantung, seperti kawasaki dan penyakit jantung rematik. 

Penyakit jantung dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung yang menimbulkan tanda dan gejala lebih lanjut. Selain itu ada pula gangguan konduksi listrik jantung bawaan yang mengakibatkan aritmia (detak jantung tidak teratur) dan dapat menyebabkan henti jantung mendadak.

Penyakit jantung pada usia muda seringkali tidak terduga, sehingga tanda-tanda peringatan seringkali tidak dikenali. Tanda dan gejala penyakit jantung pada dewasa muda adalah sesak, mudah merasa lelah, nyeri dada (angina pektoris) yang ditandai dengan nyeri dada seperti ditindih, terbakar, atau diremas. Nyeri dada ini dapat menjalar ke lengan kiri, rahang, punggung, leher, belikat, dan daerah ulu hati disertai keringat dingin, mual, lelah, pusing, atau sesak, bengkak, pingsan atau nyaris pingsan

Apabila Anda masih berusia muda, belum mempunyai keluhan yang mengarah pada kelainan jantung, tetapi memiliki faktor-faktor risiko penyakit jantung, seperti yang disebutkan sebelumnya, ada baiknya Anda melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. 

Tujuan dari pemeriksaan berkala ini adalah melakukan skrining dan mengevaluasi tingkat risiko kardiovaskular Anda. Ingat, deteksi dini lebih baik daripada terlambat.

Pada umumnya, pemeriksaan kesehatan jantung berkala ini dianjurkan sejak berusia lebih dari 18 tahun dan wajib dilakukan setiap tahun pada individu yang berusia lebih dari 45 tahun. Namun, berapapun usia Anda jika mengalami keluhan yang mengarah pada kelainan jantung, maka pemeriksaan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah harus dilakukan. 

Dokter akan melakukan anamnesis atau pemeriksaan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diperlukan sesuai indikasi, seperti ekokardiografi, tes treadmill, holter, CT-scan koroner jantung, maupun kateterisasi jantung. Beberapa pemeriksaan lanjutan atau tambahan mungkin masih akan diperlukan setelah diagnosis didapatkan.

Kesimpulannya, apabila Anda berusia muda masih merasa sehat, dan belum memiliki keluhan, tetapi memiliki faktor risiko, maka dapat melakukan pemeriksaan secara berkala terlebih dahulu. Apabila setelah menjalani pemeriksaan ini Anda termasuk kelompok risiko tinggi untuk penyakit kardiovaskular dan memiliki keluhan maka segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah. 

Jalani gaya hidup sehat, pola makan sehat, olahraga teratur, dan hindari stres berlebih. Kenali faktor risiko Anda dan manajemen dengan baik faktor risiko tersebut. Marilah jaga kesehatan jantung kita mulai saat ini supaya dapat terus hidup sehat sampai usia lanjut. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya