Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
GUBERNUR daerah Donetsk, Pavlo Kyrylenko, menyatakan populasi warga sipil di Kota Avdiivka, Ukraina Timur yang digempur Rusia, telah berkurang menjadi 1.800 orang dari 32.000 orang sebelum perang.
Avdiivka telah menjadi salah satu target utama serangan musim dingin Rusia, yang hanya mampu membuat kemajuan teritorial kecil di bagian timur.
"Rusia telah mengubah Avdiivka menjadi kehancuran total," kata Kyrylenko.
Baca juga : Ukraina Pulangkan Ribuan Jenazah Tentara Rusia yang Gugur
Dia menambahkan bahwa kota itu dihantam serangan udara pada hari Senin yang menghancurkan sebuah gedung bertingkat.
Baca juga : Serangan Rudal Rusia di Kota Zaporizhzhia Tewaskan Ayah dan Anak
"Untungnya, tidak ada korban jiwa karena semua penghuni gedung dievakuasi tepat waktu," katanya.
Kyrylenko menjelaskan sekitar 1.800 warga Kota Avdiivka yang tersisa saat ini tingaal di bekas reruntuhan perang.
“Semuanya mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari,” pungkasnya. (AFP/Z-8)
RATUSAN pesawat nirawak dan rudal yang diluncurkan dari berbagai arah menghantam Ibu Kota Ukraina, Kyiv, pada Rabu (9/7) malam hingga kemarin.
Setelah Rusia gempur Ukraina, Uni Eropa meluncurkan strategi penyimpanan darurat guna memastikan ketersediaan barang-barang penting seperti makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.
RUSIA melancarkan serangan udara paling intens sejak awal invasi ke Ukraina pada Selasa (8/7) malam, yang turut memicu reaksi cepat dari NATO.
SITUASI di Eropa Timur memanas setelah Rusia meluncurkan serangan udara terbesar sejak invasinya ke Ukraina dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
Ukraina mengalami serangan udara terbesar sejak invasi 2022 dengan ratusan drone dan rudal diluncurkan Rusia.
Donald Trump mengatakan AS akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved