Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOREA Utara (Korut) kembali melakukan tes kemampuan drone serang bawah laut bersenjatakan nuklir pekan ini. Pyongyang meyakini uji kali ini akan membuktikan keandalan sistem senjata dan kemampuan serangannya.
Uji coba sistem senjata strategis bawah air bernama Haeil-2 ini dilakukan pada periode 4-7 April lalu. "Sistem ini akan berfungsi sebagai potensi kekuatan militer yang menguntungkan dan prospektif dari angkatan bersenjata DPRK. Sistem ini penting untuk menahan semua aksi militer musuh, menghilangkan ancaman dan membela negara," kata pernyataan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK).
Uji coba itu sebagai provokasi terbaru Korut terjadi ketika rezim Kim Jong-un berjanji mengambil tindakan luar biasa terhadap latihan militer bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Baca juga: Lima Warga Israel Jadi Korban Tabrak Lari
Drone bawah air berkemampuan nuklir telah dikerahkan dari pelabuhan di Provinsi Hamgyong Selatan pada awal pekan ini, dan meluncurkan dengan membawa hulu ledak nuklir di jalur oval dan berbentuk delapan. Itu mensimulasikan jarak 1.000 kilometer selama 71 jam enam menit.
Uji coba drone nuklir bawah air ini terjadi sekitar dua pekan setelah Korut pertama kali mengumumkan tes Haeil pada 24 Maret. Pyongyang mengklaim senjata rahasia itu mampu menghasilkan tsunami radioaktif dan menyerang musuh secara diam-diam.
Baca juga: Ini Syarat Utama Rusia untuk Perdamaian di Ukraina
Baru-baru ini, Korut mengintensifkan tindakan provokatifnya, seperti mengumumkan kehadiran hulu ledak nuklir taktis Hwasan-31 dan peluncuran rudal jelajah dari kapal selam.
Pengamat mengatakan Korut kemungkinan akan meningkatkan uji senjatanya di peringatan penting bulan ini, yaitu ulang tahun ke-111 mendiang pendiri negara tersebut, Kim Il-sung, pada 15 April mendatang. (Yonhap/Z-3)
Sebanyak tiga orang dilaporkan tewas setelah sebuah ambulans di Iran dihantam serangan udara pesawat nirawak, pada Minggu (22/6) waktu setempat.
KHARKIV, salah satu kota terbesar di Ukraina yang terletak dekat perbatasan Rusia, kembali menjadi sasaran serangan udara intensif oleh militer Rusia.
Dalam salah satu contoh penting, Rumah Sakit Darurat Mina menerima pengiriman paket es melalui drone yang diperlukan untuk menangani anggota jemaah haji yang kelelahan akibat panas.
Merespons tragedi yang menimpa warga sipil di Pryluky, Zelensky kembali menyerukan kepada negara-negara Barat agar mengambil tindakan yang lebih tegas terhadap Moskow.
SEJUMLAH pangkalan udara militer di Rusia dilaporkan menjadi target serangan pesawat nirawak dalam operasi skala besar yang dilakukan Ukraina.
SERANGAN drone Ukraina berskala besar kembali menembus ke wilayah Rusia. Ini memaksa otoritas Moskow untuk melumpuhkan aktivitas penerbangan dan internet seluler.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
PAKAR Hubungan Internasional UGM, Muhadi Sugiono, berpendapat sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia perlu mengambil sikap yang jelas dan tegas atas perang Iran-Israel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved