Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Meta Dikritik Tampilkan Iklan Penggalangan Dana Militer Israel, Diduga Langgar Kebijakan dan Aturan UE

Thalatie K Yani
22/7/2025 05:27
Meta Dikritik Tampilkan Iklan Penggalangan Dana Militer Israel, Diduga Langgar Kebijakan dan Aturan UE
Ilustrasi(Antara)

META dikritik karena menayangkan iklan di Facebook, Instagram, dan Threads yang menggalang dana bagi perlengkapan militer Israel Defense Forces (IDF), termasuk drone dan peralatan taktis. Temuan ini diungkap penelitian terbaru dari lembaga pemantau konsumen global, Eko, yang menilai praktik tersebut melanggar kebijakan iklan Meta sendiri.

Salah satu iklan yang masih aktif hingga pertengahan Juli berbunyi, “Kami adalah tim sniper Unit Shaked yang ditempatkan di Gaza. Kami sangat membutuhkan tripod tembak untuk menyelesaikan misi di Jabalia.”

Menurut Eko, sejak Maret 2025 setidaknya 117 iklan telah dipublikasikan untuk meminta donasi pembelian peralatan militer IDF. Ini bukan pertama kalinya masalah serupa terjadi. Pada Desember 2024, lembaga yang sama melaporkan 98 iklan serupa dan sebagian berhasil diturunkan. Namun, para pengiklan kembali membuat kampanye baru dengan konten yang hampir sama.

“Ini menunjukkan Meta mau menerima uang dari siapa saja. Proses pemeriksaan konten mereka sangat minim, dan kalaupun ada, sering dilakukan setelah masalah terlanjur terjadi,” kata Maen Hammad, kampanye Eko.

Meta akan Tinjau dan Hapus

Meta mengaku telah meninjau dan menghapus iklan tersebut setelah dihubungi oleh The Guardian dan Eko. Menurut juru bicara Meta, Ryan Daniels, iklan yang berkaitan dengan isu sosial, politik, atau pemilu wajib melewati proses otorisasi dan menyertakan penjelasan siapa pembayarnya.

Eko mencatat iklan-iklan tersebut telah mendapatkan lebih dari 76.000 tayangan di Uni Eropa dan Inggris. Sebagian besar iklan meminta donasi untuk membeli drone sipil murah yang dimodifikasi menjadi drone tempur. Laporan majalah +972 menyebutkan drone tersebut digunakan unit tempur Israel untuk menjatuhkan granat ke wilayah Palestina, meski sebagian besar drone tersebut sejatinya hanya untuk fotografi dan dijual bebas di e-commerce.

Salah satu iklan berbunyi, “Sebagian besar drone kami rusak dan tidak ada penggantinya. Donasi Anda sangat berarti, setiap drone bisa menyelamatkan nyawa.”

Dua pengiklan yang teridentifikasi adalah Vaad Hatzedaka, organisasi nirlaba yang telah mengumpulkan lebih dari US$250.000 dari target US$300.000 untuk pembelian drone Autel dan perlengkapan lain, serta Mayer Malik, musisi asal Israel yang berhasil mengumpulkan lebih dari US$2,2 juta untuk perlengkapan taktis IDF.

Larangan Penggalangan Dana

Meta sebenarnya melarang penggalangan dana untuk senjata, amunisi, bahan peledak, dan “peningkatan mematikan” lain dalam kebijakan iklannya, meski ada beberapa pengecualian. Namun dalam kasus ini, Meta menghapus iklan terutama karena tidak memiliki disclaimer wajib untuk iklan isu sosial atau politik, bukan karena isinya secara langsung melanggar kebijakan.

Menurut Eko, iklan-iklan ini juga bisa melanggar Digital Services Act (DSA) Uni Eropa, yang mengharuskan platform seperti Meta menurunkan konten ilegal sesuai hukum nasional atau EU. 

Di Prancis dan Inggris, undang-undang membatasi penggalangan dana untuk militer asing. Bahkan pada Januari 2025, Komisi Amal Inggris memperingatkan sebuah lembaga yang menggalang dana untuk tentara IDF, menyebutnya “tidak sah dan tidak dapat diterima.” (The Guardian/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya