Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
INDONESIA mengutuk keras serangan militer Israel terhadap umat muslim yang sedang menjalankan ibadah di Masjid Al-Aqsa. Terlebih insiden ini terjadi di bulan suci Ramadan.
"Indonesia mengutuk tindak kekerasan aparat keamanan Israel di Masjid Al-Aqsa di bulan suci Ramadan yang menyebabkan sejumlah jemaah terluka dan penangkapan ratusan lainnya," kata Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataan resmi lewat akun Twitter @mofaindonesia, Kamis (6/4).
Serangan Israel tersebut sangat menyakiti perasaan umat Muslim dunia. Pelanggaran nyata terhadap kesucian Al-Aqsa dan akan memicu eskalasi konflik dan kekerasan.
Baca juga: PBB Diminta Berikan Sanksi atas Serangan Biadap Israel ke Masjidil Aqsha
"Indonesia mendesak PBB dan dunia internasional segera mengambil langkah nyata guna menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran Israel terhadap Al-Aqsa," tegas Kemenlu.
Kepolisian Israel menyerang puluhan jemaah yang sedang beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, melukai tujuh orang.
Baca juga: Setelah Serbu Masjid Al-Aqsa, Israel Lanjut Serang Gaza
Peristiwa terjadi sebelum fajar, Rabu (5/4). Polisi Israel mengeklaim sedang merespons kerusuhan.
Akibat serangan tersebut, bentrokan meluas di wilayah itu. Polisi bentrok dengan warga Arab Israel di wilayah Umm al-Fahm di saat kekerasan di Masjid Al-Aqsa meluas. Lima orang ditangkap dalam kejadian ini.
Bentrokan terjadi pada Rabu (5/4) malam waktu setempat dalam luapan ketegangan kekerasan di Masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Kerusuhan itu terjadi ketika bentrokan meletus di masjid untuk malam kedua berturut-turut. Ketegangan ditambah dengan pihak pejuang Palestina di Jalur Gaza kembali menembakkan roket ke Israel, yang semakin memicu kekhawatiran akan gejolak yang lebih luas.
Polisi kemudian mengatakan lima anak di bawah umur ditangkap karena dicurigai melempari petugas dengan batu. (Z-1)
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Witkoff menyatakan bahwa sebagian besar warga Israel ingin para sandera pulang dan sebagian besar warga Gaza juga ingin para sandera pulang.
Israel menganggap perlucutan senjata Hamas sebagai salah satu dari beberapa syarat utama bagi kesepakatan apa pun untuk mengakhiri konflik.
Satu staf Palang Merah Palestina dilaporkan tewas, tiga lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menghantam markas PRCS.
UNI Emirat Arab (UEA) dan Irak menyambut baik pernyataan dari sejumlah negara mengenai pengakuan terhadap Negara Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved