Sabtu 18 Maret 2023, 10:55 WIB

Gerakan Rompi Kuning, Protes Anti-Macron Dapat Hidup Kembali

Ferdian Ananda Majni | Internasional
Gerakan Rompi Kuning, Protes Anti-Macron Dapat Hidup Kembali

AFP
Aksi demonstrasi penolakan kebijakan pensiun yang dilakukan Presiden Prancis Emmanuel Macron. 

 

LANGKAH Presiden Prancis Emmanuel Macron yang memaksakan reformasi pensiun dengan mengesampingkan parlemen, serikat pekerja, dan opini publik dapat menghidupkan kembali kerusuhan sosial. Di mana mengingatkan pada gerakan Rompi Kuning.

Protes terhadap penggunaan ketentuan konstitusional khusus oleh pemerintah, yang dikenal sebagai pasal 49.3, untuk mengesampingkan oposisi parlemen terhadap reformasi tersebut telah meningkatkan kemarahan selama dua bulan terakhir.

Serikat-serikat buruh berkoordinasi menyerukan mogok kerja ke sembilan, Kamis mendatang. Namun banyak yang menyatakan kekhawatiran mereka akan kehilangan kendali atas protes-protes tersebut. Pasalnya  para demonstran lebih radikal mengatur suasana.

Baca juga: 5 Film Indonesia Meriahkan Festival Film di Chengdu

"Ya, kami khawatir," kata Cyril Chabanier, kepala serikat pekerja CFTC yang moderat, kepada AFP.

Para pengamat mulai bertanya apakah pengerasan front ini dapat menandai kembalinya Rompi Kuning. Diketahui Rompi Kuning ialah sebuah gerakan akar rumput yang dimulai pada 2018 sebagai protes terhadap kenaikan harga bahan bakar.

Baca juga: Protes Kebijakan Pensiun Macron, Buruh Prancis Lanjutkan Mogok Kerja

"Jika Anda tidak menghormati saluran-saluran yang dimaksudkan untuk mengekspresikan perbedaan pendapat, ia akan menemukan cara untuk mengekspresikan dirinya secara langsung," kata Jean-Marie Pernot, seorang ilmuwan politik yang berspesialisasi dalam serikat pekerja kepada AFP.

Aksi Rompi Kuning pada awalnya ditandai dengan pemogokan, demonstrasi mingguan, pemblokiran jalan dan depot bahan bakar, dan bentrokan terburuk dengan polisi anti huru-hara dalam beberapa dekade terakhir. Aksi tersebut berhenti akibat pandemi covid-19. 

"Mungkin akan ada tindakan yang lebih keras di masa mendatang, lebih serius dan lebih jauh jangkauannya," Fabrice Coudour memperingatkan, seorang perwakilan sektor energi terkemuka dari CGT Union yang berhaluan kiri.

Rompi Kuning membanggakan diri karena tidak memiliki pemimpin yang ditunjuk. Mereka menolak upaya politisi dan serikat pekerja sayap kiri untuk memanfaatkan energi gerakan ini demi kepentingan mereka. (AFP/Z-3)

Baca Juga

AFP/JACK GUEZ

Tolak Reformasi Hukum, Warga Israel Gelar Demonstrasi

👤Basuki Eka Purnama 🕔Minggu 04 Juni 2023, 08:28 WIB
Usulan reformasi pemerintah akan memangkas otoritas Mahkamah Agung dan memberi kekuatan lebih besar kepada politisi untuk memilih...
AFP/Adem ALTAN

Erdogan Dilantik Sebagai Presiden Turki untuk Masa Jabatan Ketiga

👤Basuki Eka Purnama 🕔Minggu 04 Juni 2023, 05:31 WIB
Erdogan menyerukan persatuan dan meminta agar kemarahan dan kebencian selama kampanye dihentikan kala berpidato di upacara megah di istana...
AFP/Jordanian Royal Palace

Dinikahi Putra Mahkota Yordania, Siapakah Rajwa Al Saif? Ini Profilnya

👤Zubaedah Hanum 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 23:15 WIB
PUTRA Mahkota Yordania Hussein bin Abdullah menikah dengan arsitek Saudi Rajwa Al Saif pada hari Kamis, 1 Juni 2023 lalu. Siapakah Rajwa Al...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya