Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Biden Kumpulan Sekutu di Polandia untuk Dukung Ukraina

Cahya Mulyana
22/2/2023 07:55
Biden Kumpulan Sekutu di Polandia untuk Dukung Ukraina
Presiden AS Joe Biden di Royal Warsawa Castle Gardens di Warsawa, Selasa (21/2/2023), dalam peringataan 1 tahun perang Rusia-Ukraina.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah mengumpulkan sekutu dari NATO di Polandia. Dia menyatakan dukungan tak tergoyahkan untuk Kyiv (Ukraina).

Pada kesempatan sama Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan penangguhan dalam perjanjian senjata nuklir dengan Washington, STRART New. Usai berkunjung ke Kyiv, Ukraina, Biden menjejakkan kakinya di Polandia pada Selasa (21/2), untuk mengumpulkan dukungan bagi Ukraina saat perang memasuki tahun kedua.

"Satu tahun lalu, dunia sedang bersiap menghadapi jatuhnya Kyiv. Saya dapat melaporkan bahwa Kyiv berdiri kokoh, Kyiv berdiri bangga, berdiri tegak dan, yang paling penting, berdiri bebas," kata Biden.

Biden berbicara setelah bertemu para pemimpin NATO dan Presiden Polandia Andrzej Duda. Polandia memiliki perbatasan terpanjang NATO dengan Ukraina dan telah menjadi jalur utama masuknya senjata dan keluarnya pengungsi.

Biden dan Duda juga membahas keamanan Polandia dan meningkatkan pasokan sumber daya militer NATO. Sementara itu dalam pidato kenegaraannya sebelum peringatan satu tahun kampanye di Ukraina, Putin mengatakan bahwa Moskow membekukan partisipasinya dalam perjanjian START Baru, kesepakatan senjata nuklir utama dengan Washington.

Putin juga menuduh Barat meningkatkan konflik dan berjanji bahwa Rusia akan terus berjuang untuk secara sistematis mencapai tujuannya. Putin menuduh kekuatan Barat ingin menghancurkan Rusia.

"Barat ingin menyelesaikan sejarah kami untuk selamanya. Sayangnya sanksi yang semakin ketat terhadap Rusia tidak akan berhasil," tegasnya.

Moskow mengatakan akan mengamati pembatasan Kementerian luar negeri Rusia mengatakan negara itu masih akan mengamati pembatasan yang diberlakukan oleh perjanjian START Baru.

Perjanjian itu, pakta kendali senjata nuklir terakhir antara dua kekuatan nuklir utama dunia, telah diperpanjang hingga awal 2026. Setelah pidato Putin, Prancis dan Inggris meminta Kremlin membatalkan keputusannya untuk menangguhkan partisipasi dalam perjanjian tersebut.

Sebelumnya Kelompok Tujuh (G7) mengatakan akan terus membebankan biaya ekonomi pada Rusia dan mendesak komunitas internasional yang lebih luas untuk menolak apa yang mereka sebut sebagai ekspansionisme brutal Moskow.

"Kami akan membebankan biaya ekonomi lebih lanjut pada Rusia, dan pada individu dan entitas di dalam dan di luar Rusia yang memberikan dukungan politik atau ekonomi terhadap pelanggaran hukum internasional ini,” kata para pemimpin G7 dalam pernyataan bersama.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan bahwa Roma akan tetap mendukung Ukraina dalam melawan serangan Rusia tetapi tidak memiliki rencana untuk menawarkan jet tempur ke Kyiv. .

“Saat ini pasokan pesawat tidak ada di atas meja,” kata Meloni pada konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pemimpin Italia itu, dalam perjalanan pertamanya ke Ukraina sejak invasi Rusia, telah menjadi pendukung setia Kyiv, di tengah serangan oposisi. (Aljazeera/OL-13)

Baca Juga: Peringatan Setahun Perang di Ukraina, Putin Salahkan AS dan NATO



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya