Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Putin Siapkan Rusia untuk Hadapi Konflik Panjang dengan Cara Ini

Ferdian Ananda Majni
16/2/2023 14:36
Putin Siapkan Rusia untuk Hadapi Konflik Panjang dengan Cara Ini
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin.(Yuri KADOBNOV / AFP )

Rusia memperkenalkan kelas patriotisme di sekolah dasar dan menengah pada September lalu, Tatyana Chervenko memutuskan bahwa ia tak akan menjajakan propaganda Kremlin kepada murid-muridnya di kelas delapan di Moskow.

Perempuan berusia 49 tahun ini menggunakan sebagian kelas untuk mengajar matematika dan mengabaikan poin-poin yang disampaikan Kremlin tentang konflik yang terjadi di Ukraina.

Chervenko termotivasi oleh keprihatinannya bahwa pihak berwenang menggunakan cara-cara ala Soviet untuk menumbuhkan patriotisme dan memiliterisasi masyarakat, hanya beberapa minggu sebelum Kremlin mengumumkan pemanggilan tentara untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.

Tindakan protesnya tidak luput dari perhatian. Administrasi sekolah secara resmi menegurnya dua kali dan pada Oktober, sejumlah pria bertopeng muncul di tempat kerjanya, menggiringnya ke dalam mobil polisi dan menahannya selama beberapa jam.

Pada bulan Desember, setelah menolak tekanan yang semakin meningkat dari majikannya, Chervenko dipecat.

"Mereka ingin menghasilkan tentara-tentara kecil. Beberapa tentara kecil akan berperang, tentara kecil lainnya akan membuat amunisi, dan kelompok ketiga akan mengembangkan perangkat lunak untuk mendukung upaya tersebut," kata Chervenko kepada AFP. "Mereka memainkan permainan yang panjang,”

Analis politik dan sosiolog mengatakan bahwa satu tahun setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina, Kremlin membuat masyarakat berada dalam situasi perang dan menggali konflik yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Putin menyampaikan pidato Malam Tahun Baru tahun ini dengan dikelilingi oleh pasukan berseragam dan menyatukan rakyat Rusia di balik serangan di Ukraina dan konfrontasi dengan Barat.

Sosiolog Grigory Yudin mengatakan bahwa Kremlin sedang mempersiapkan orang-orang Rusia untuk menghadapi perang besar dan eksistensial dan sistem pendidikan sedang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut.

"Kita berbicara tentang transformasi pendidikan yang radikal dan menyeluruh untuk memobilisasi kaum muda Rusia untuk berperang," kata Yudin kepada AFP.

"Saat ini, pendidikan memiliki dua fungsi, yakni propaganda dan pelatihan militer dasar."

Kelas-kelas patriotisme menggabungkan revisionisme Perang Dunia II, pelajaran tentang nilai-nilai Rusia, dan narasi Kremlin tentang pasukan Moskow yang melindungi rekan senegaranya di Ukraina.

Sekolah-sekolah juga diperintahkan untuk memutar lagu kebangsaan dan mengibarkan bendera pada awal setiap minggu.

Kementerian Pendidikan pada September mendatang akan memperkenalkan mata pelajaran di sekolah menengah dan universitas tentang cara menggunakan senapan serbu dan granat Kalashnikov, yang mengingatkan kita pada masa Uni Soviet ketika mata pelajaran ini menjadi kurikulum wajib.

Di seluruh Rusia, anak-anak sekolah juga didorong untuk mengirim surat kepada tentara Rusia di Ukraina dan membuat jaring kamuflase dan lilin untuk parit. (AFP/Fer)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya