SELAMA 36 jam terakhir hingga Rabu (8/2), Turki telah dilanda 109 gempa susulan dengan kekuatan terkecil 4 magnitudo. Gempa susulan memiliki magnitudo lebih kecil setelah gempa besar.
Menurut Layanan Geologi Amerika Serikat (USGS), gerakan seismik ini merupakan penyesuaian kecil di sepanjang bagian patahan yang tergelincir oleh gempa utama. Frekuensi gempa susulan ini berkurang seiring waktu.
Kekuatan gempa diukur pada skala richter dan dicatat pada seismograf. Magnitudo didasarkan pada skala logaritmik, artinya untuk setiap peningkatan bilangan bulat pada skala, besarnya dinaikkan dengan faktor 10.
Meskipun gempa susulan berkekuatan 4 magnitudo umumnya dianggap ringan, gempa tersebut menyebabkan guncangan yang nyata dan dapat menyebabkan kerusakan kecil seperti retakan pada dinding.
Gempa berkekuatan 5, menurut definisi, 10 kali lebih kuat daripada gempa berkekuatan 4 magnitudo dan dapat menyebabkan kerusakan sedang pada bangunan.
Gempa berkekuatan 6 magnitudo dianggap kuat dan 100 kali lebih kuat dari gempa berkekuatan 4. Jenis gempa ini dapat menyebabkan banyak kerusakan, terutama di daerah berpenduduk padat.
Baca juga: Mantan Gelandang Newcastle Ditemukan Selamat Usai Gempa Turki
Selama 36 jam terakhir, setidaknya 81 gempa susulan berkekuatan 4,2 magnitudo hingga berkekuatan 5, tiga gempa berkekuatan 6, dan dua gempa berkekuatan 7 telah tercatat di tenggara Turki.
Gempa terkuat di Turki sejak 1999
Turki berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin (6/2) adalah yang paling kuat yang melanda negara itu sejak 1999.
Pada Agustus 1999, gempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Marmara, wilayah padat penduduk di selatan Istanbul, kota terbesar di Turki, selama 45 detik. Dalam beberapa hari evakuasi, jumlah kematian yang tercatat oleh otoritas Turki mencapai 17.500.(Aljazeera/OL-5)