BEIJING mengecam keputusan Pentagon untuk menembak jatuh balon yang diklaim mata-mata Tiongkok yang terbang di atas wilayah Amerika.
"Amerika Serikat jelas bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar praktik internasional. Tiongkok mengungkapkan ketidakpuasan dan protes yang kuat terhadap penggunaan kekuatan oleh Amerika Serikat untuk menyerang pesawat sipil tak berawak," kata Kementerian Luar Negeri Beijing dalam sebuah pernyataan pada Minggu (5/2).
Kementerian itu menambahkan pihaknya berhak untuk melakukan tanggapan lebih lanjut yang diperlukan. Pesawat itu menghabiskan beberapa hari di atas Amerika Utara.
Beijing mengatakan Amerika Serikat bersikeras menggunakan kekuatan, jelas bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar praktik internasional.
"Tiongkok akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan terkait dan berhak untuk melakukan tanggapan lebih lanjut yang diperlukan," kata kementerian itu.
Baca juga: AS Tembak Jatuh Balon Mata-mata Tiongkok
Balon itu meningkatkan ketegangan antara Washington dan Beijing, sebelum dijatuhkan oleh tembakan rudal dari jet F-22 pada Sabtu (4/2). Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin menyebut operasi itu sebagai tindakan yang disengaja dan sah yang dilakukan sebagai tanggapan atas pelanggaran kedaulatan yang tidak dapat diterima.
Pejabat Amerika pertama kali mengatakan pada Kamis (2/2) telah melacak balon pengintai Tiongkok yang besar di langit Amerika. Hal itu menyebabkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken membatalkan perjalanan langka ke Beijing yang dirancang untuk mengatasi meningkatnya ketegangan Washington-Beijing.(CNA/OL-5)