Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Balon Sampah Korut Mendarat di Kompleks Kepresidenan Korsel

Ferdian Ananda Majni
24/10/2024 16:56
Balon Sampah Korut Mendarat di Kompleks Kepresidenan Korsel
Perbatasan Korea Selatan dan Utara.(Al Jazeera)

BALON pembawa sampah yang dikirim dari Korea Utara (Korut) ditemukan di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan (Korsel) di Pusat Kota Seoul.

Badan keamanan kepresidenan Korea Selatan mengatakan dalam pernyataan pada Kamis (24/10) bahwa satu balon yang dikirim dari seberang perbatasan antar-Korea membuang sampah ke kompleks di distrik Yongsan, Seoul. Namun tidak ada barang atau bahan berbahaya yang ditemukan.

Surat kabar Dong-A Ilbo dan Chosun Ilbo Korea Selatan melaporkan bahwa balon tersebut berisi selebaran propaganda yang mengejek Presiden Yoon Suk Yeol dan istrinya.

Insiden ini terjadi setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan berpengaruh dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, awal pekan ini mengeklaim bahwa pihak berwenang telah menemukan dan membuang sampah motivasi politik yang dikirim oleh sampah Korea Selatan. 

"Pelanggaran sembrono terhadap kedaulatan Korea Utara yang dilakukan oleh gangster militer Korea Selatan ialah provokasi militer mengerikan yang tidak akan pernah bisa dimaafkan," kata Kim, menurut laporan media pemerintah pada Selasa lalu.

"Seoul harus mengalaminya secara langsung agar dapat mengetahui dengan benar betapa berbahayanya tindakan yang dilakukannya dan betapa buruk dan fatalnya konsekuensi yang ditimbulkannya," tambah Kim.

Pyongyang telah menerbangkan ribuan balon yang membawa sampah dan selebaran propaganda melintasi perbatasan sejak Mei. Tindakan itu sebagai tanggapan terhadap selebaran propaganda yang dijatuhkan ke Korea Utara oleh para aktivis Korea Selatan.

Insiden yang terjadi pada Kamis (24/10) menandai kedua kali suatu balon membuang sampah ke kantor kepresidenan Korea Selatan setelah kasus serupa terjadi pada Juli. 

Tindakan berulang ini meningkatkan kekhawatiran tentang kerentanan situs-situs utama Korea Selatan jika terjadi serangan dari Korea Utara. (Al Jazeera/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya