Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
JAKSA penuntut umum Peter Frank dalam sebuah wawancara surat kabar yang diterbitkan pada Sabtu menyatakan bahwa Jerman telah mengumpulkan bukti kejahatan perang di Ukraina dan melihat perlunya proses peradilan di tingkat internasional.
"Saat ini, misalnya, kami fokus pada pembunuhan massal di Bucha atau serangan terhadap infrastruktur sipil Ukraina," kata Peter Frank kepada surat kabar Welt am Sonntag.
Sejauh ini, jaksa memiliki bukti dalam "angka tiga digit", kata Frank tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Ukraina dan sekutu Barat menuduh pasukan Rusia melakukan kekejaman di Bucha, kota satelit Kiev, tidak lama setelah meluncurkan invasi pada Februari 2022. Moskow membantah tuduhan itu.
Rusia juga menargetkan infrastruktur utama di Ukraina tetapi membantah sengaja menargetkan warga sipil.
"Jerman mulai mengumpulkan bukti pada Maret 2022 untuk mengadili kemungkinan kejahatan perang, termasuk dengan mewawancarai pengungsi Ukraina dan mengevaluasi informasi yang ada secara umum," kata Frank.
Namun, dia menambahkan bahwa jaksa penuntut umum Jerman belum menyelidiki individu tertentu.
"Kami sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan kasus pengadilan nanti - baik itu bersama kami di Jerman, baik dengan mitra asing kami, baik itu di pengadilan internasional," tambahnya.
Baca Juga: Serangan Rusia Tewaskan Tiga Orang di Kota Kostiantynivka, Ukraina Timur
Saat ditanya pihak mana yang harus diadili, Frank mengatakan para pemimpin negara Rusia dan mereka yang menerapkan keputusan di tingkat militer tertinggi harus bertanggung jawab.
Ukraina mendorong pembentukan pengadilan khusus untuk mengadili para pemimpin militer dan politik Rusia yang dianggap bertanggung jawab atas dimulainya perang.
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah meluncurkan penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang beberapa hari setelah invasi Moskow pada 24 Februari, tetapi tidak memiliki yurisdiksi untuk menuntut agresi di Ukraina.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang sedang berkunjung ke Kiev, mengatakan pada Kamis bahwa pusat internasional untuk penuntutan kejahatan agresi di Ukraina akan didirikan di Den Haag.
Moskow menolak tuduhan Kiev dan negara-negara Barat atas kejahatan perang. Kremlin berdalih dengan mengatakan bahwa mereka meluncurkan "operasi militer khusus" untuk melindungi keamanan Rusia. (OL-17)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pidato pembukaan dalam Rusia–Indonesia Business Dialogue 2025
Prabowo juga menekankan komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bebas dari praktik korupsi.
Indonesia, kata Prabowo, menginginkan solusi damai dalam konflik antara Israel dan Iran. Menurutnya, jalan keluar terbaik harus segera ditemukan.
Presiden Prabowo menjalani rangkaian agenda penting yang memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Rusia sekaligus meningkatkan citra Indonesia di panggung global.
RUSIA mampu menyelesaikan semua proyek nuklirnya di luar negeri meskipun ada tekanan sanksi dan pelanggaran kewajiban oleh perusahaan-perusahaan Barat.
PENGAMAT ekonomi Energi dari Universitas Padjadjaran Yayan Satyakti menilai rencana kerja sama pengembangan energi nuklir antara Indonesia dan Rusia membuka peluang yang cukup besar.
Seluruh negara di dunia diminta untuk mengambil langkah nyata guna menekan Israel.
PRESIDEN ASPEK Indonesia, Muhammad Rusdi, menyatakan gerakan dan perjuangan buruh Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari gerakan, dan perjuangan buruh dan rakyat dunia.
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
PEMERINTAH Tiongkok mengimbau warganya menghindari zona konflik dan tidak terlibat dalam perang di Ukraina dalam bentuk apa pun.
Hampir semua 2,4 juta anak yang tinggal di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza terkena imbas perang.
Tanpa bantuan senjata dan intelijen AS, Ukraina dinilai bakal kehilangan lebih banyak prajurit yang gugur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved