Jepang telah memperketat sanksi-sanksinya terhadap Rusia menyusul gelombang serangan rudal terbaru di Ukraina. Mereka menambahkan beberapa barang ke dalam daftar larangan ekspor dan membekukan aset-aset para pejabat dan entitas-entitas Rusia.
Keputusan pada hari Jumat ini diambil setelah Rusia melancarkan serangan rudal di seluruh Ukraina pada hari Kamis, menewaskan sedikitnya 11 orang, menyusul janji Jerman dan Amerika Serikat untuk memasok tank-tank yang dapat membantu Kyiv menghadapi serangan Rusia.
"Mengingat situasi di sekitar Ukraina dan untuk berkontribusi pada upaya-upaya internasional untuk mengamankan perdamaian, Jepang akan menerapkan larangan ekspor sejalan dengan negara-negara besar lainnya,” tulis Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri Jepang dalam sebuah siaran pers.
Di antara sanksi-sanksi baru tersebut, Jepang akan melarang pengiriman barang-barang ke 49 organisasi di Rusia mulai 3 Februari yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan militer Moskow.
Sanksi tersebut akan mencakup produk-produk mulai dari meriam air, peralatan eksplorasi gas dan peralatan semikonduktor hingga vaksin, peralatan pemeriksaan sinar-X, bahan peledak dan robot.
Jepang juga akan membekukan aset tiga entitas dan 22 individu di Rusia, termasuk perusahaan pesawat terbang JSC Irkut Corp, pembuat rudal permukaan-ke-udara MMZ Avangard, wakil menteri pertahanan Mikhail Mizintsev dan menteri kehakiman Konstantin Chuychenko, serta 14 individu pro-Moskow yang terkait dengan pencaplokan sebagian wilayah tenggara Ukraina. (Aljazeera/Fer)