AMERIKA Serikat menyelidiki kerusakan sistem navigasi Administrasi Penerbangan Federal (FAA). Kegagalan sistem itu menyebabkan penghentian 11.300 jadwal penerbangan di seluruh wilayah Paman Sam.
Operasional angkutan udara diharapkan kembali normal pada Kamis (12/1). Sesuai perintah Presiden Joe Biden otoritas setempat akan mengungkap duduk masalah terbesar di dunia angkutan udara selama dua dekade terakhir ini.
Maskapai besar seperti Delta Air Lines, United Airlines, dan Southwest Airlines tidak dapat menerbangkan satu pun pesawat untuk mengangkut penumpang. Kegagalan sistem FAA mematikan peringatan keselamatan kepada pilot tentang seperti potensi bahaya seperti penutupan landasan pacu, pemadaman peralatan, dan konstruksi.
Pejabat FAA mengatakan penyebab sementara insiden ini diakibatkan kerusakan file database. Tidak ada serangan peretas dari peristiwa ini.
Ketua Komite Perdagangan Senat AS Maria Cantwell mengatakan panel akan menyelidiki kekacauan ini. Senator Republik Ted Cruz menyebut kegagalan itu sama sekali tidak dapat diterima.
Mantan Kepala Penasihat FAA Arjun Garg mengatakan bahwa terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang penyebab peristiwa tersebut. FAA berhak menghentikan penerbangan jika sistem keselamatan tidak beroperasi.
Garg mengatakan insiden itu adalah pengingat bahwa FAA untuk mengevaluasi sistem keselamatan secara keseluruhan. "Kesehatan lembaga itu dan kemampuannya untuk menjalankan misinya sangat penting bagi dunia penerbangan," katanya.
Senat belum mengadakan dengar pendapat terkait pemilihan kepala FAA yang diusulkan Presiden Joe Biden. Kepala Eksekutif Bandara Internasional Denver Phil Washington, yang dicalonkan kembali untuk memimpin badan tersebut. (CNA/OL-14)