Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Jerman Frank-Walter Steinmeier mendorong Rusia dan Ukraina segera bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan damai. Konflik selama 10 bulan lebih dari cukup membuat dunia menderita.
"Harapan kami yang paling kuat tentunya agar perdamaian kembali berkuasa,” ujar Steinmeier dalam pidato Natal, Minggu (25/12).
Dia mencatat perang brutal yang dimulai 24 Februari telah menyebabkan penderitaan mengerikan bagi rakyat Ukraina serta ketakutan permusuhan akan menyebar. Dia mengaku telah menemui 50 pengungsi anak dari Ukraina di Kota Freiberg.
Anak-anak muda itu melarikan diri dari perang dengan ibu mereka dan sekarang tinggal di negara bagian Saxony, Jerman bagian Timur. Mereka yang telah mengalami hal-hal mengerikan yang membuat ketakutan.
"Anak-anak sekolah dasar di Freiberg dan keluarga mereka di Ukraina merindukan perdamaian lebih daripada kita. Namun, perdamaian belum tercapai,” ujarnya.
Steinmeier mengatakan ketika waktunya tiba, harus ada perdamaian yang adil, yang tidak memberikan penghargaan terhadap perampasan tanah. Pun tidak meninggalkan orang-orang di Ukraina dari tindakan sewenang-wenang dan kekejaman oleh pihak yang menjajah.
"Ini adalah kewajiban kemanusiaan, kita mendukung mereka yang diserang, diancam, dan ditindas,” tambahnya.
Baca juga: Putin Ajak AS dan Barat Negoisasi untuk Akhiri Konflik di Ukraina
Dalam pidato itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada warga Jerman yang telah ikut membantu di sepanjang tahun ini. Steinmeier mengakui perang juga berdampak ke dalam negeri terutama secara ekonomi.
Namun, dia mencatat bagaimana pemerintah telah mengurangi beban yang terberat merujuk pada program subsidi yang diperkenalkan untuk mengimbangi lonjakan biaya energi.
"Kita menghadapi angin kencang. Meskipun demikian, Natal adalah waktu yang tepat untuk melihat hal-hal yang memberi kita harapan. Harapan itu ada. Kita tidak panik, kita juga tidak akan membiarkan diri kita terpecah belah," paparnya.
Steinmeier mengakhiri pidatonya dengan mencatat bagaimana warga memiliki lebih banyak pencapaian pada tahun ini daripada yang diperkirakan banyak orang.
"Kita bertindak dengan penyelesaian masalah ketika bantuan dibutuhkan. Kita berdiri untuk satu sama lain. Saya bangga dengan negara kita," pungkasnya.(DW/OL-5)
KONDISI geopolitik global, khususnya perang Iran-Israel, bisa berdampak negatif pada persepsi keamanan kawasan Asia, termasuk Indonesia. Hal itu disorot dala Rakernas ASITA 2025
Seluruh negara di dunia diminta untuk mengambil langkah nyata guna menekan Israel.
PRESIDEN ASPEK Indonesia, Muhammad Rusdi, menyatakan gerakan dan perjuangan buruh Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari gerakan, dan perjuangan buruh dan rakyat dunia.
Eropa sedang bergegas mempersiapkan warganya untuk menghadapi ancaman konflik yang semakin meningkat dan berada di ambang pintu.
PEMERINTAH Tiongkok mengimbau warganya menghindari zona konflik dan tidak terlibat dalam perang di Ukraina dalam bentuk apa pun.
Hampir semua 2,4 juta anak yang tinggal di Tepi Barat termasuk Yerusalem Timur dan Jalur Gaza terkena imbas perang.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Otoritas Emirat Islam Afghanistan menyebut pengakuan Rusia sebagai keputusan berani yang akan menjadi contoh bagi negara-negara lain.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan tidak berhasil membuat kemajuan dalam upaya mengakhiri perang di Ukraina.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow tidak akan mundur dari tujuannya di Ukraina. Hal itu dikatakan Putin kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam percakapan telepon.
Wakil kepala angkatan laut Rusia Mayor Jenderal Mikhail Gudkov tewas dekat perbatasan Ukraina.
Donald Trump mengakui tak ada kemajuan dalam pembicaraan damai dengan Vladimir Putin terkait perang Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved