Senin 26 Desember 2022, 20:43 WIB

Jerman Desak Rusia dan Ukraina Berdamai

Cahya Mulyana | Internasional
Jerman Desak Rusia dan Ukraina Berdamai

AFP/JOHN MACDOUGALL
Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier

 

PRESIDEN Jerman Frank-Walter Steinmeier mendorong Rusia dan Ukraina segera bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan damai. Konflik selama 10 bulan lebih dari cukup membuat dunia menderita.

"Harapan kami yang paling kuat tentunya agar perdamaian kembali berkuasa,” ujar Steinmeier dalam pidato Natal, Minggu (25/12).

Dia mencatat perang brutal yang dimulai 24 Februari telah menyebabkan penderitaan mengerikan bagi rakyat Ukraina serta ketakutan permusuhan akan menyebar. Dia mengaku telah menemui 50 pengungsi anak dari Ukraina di Kota Freiberg.

Anak-anak muda itu melarikan diri dari perang dengan ibu mereka dan sekarang tinggal di negara bagian Saxony, Jerman bagian Timur. Mereka yang telah mengalami hal-hal mengerikan yang membuat ketakutan.

"Anak-anak sekolah dasar di Freiberg dan keluarga mereka di Ukraina merindukan perdamaian lebih daripada kita. Namun, perdamaian belum tercapai,” ujarnya.

Steinmeier mengatakan ketika waktunya tiba, harus ada perdamaian yang adil, yang tidak memberikan penghargaan terhadap perampasan tanah. Pun tidak meninggalkan orang-orang di Ukraina dari tindakan sewenang-wenang dan kekejaman oleh pihak yang menjajah.

"Ini adalah kewajiban kemanusiaan, kita mendukung mereka yang diserang, diancam, dan ditindas,” tambahnya.

Baca juga: Putin Ajak AS dan Barat Negoisasi untuk Akhiri Konflik di Ukraina

Dalam pidato itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada warga Jerman yang telah ikut membantu di sepanjang tahun ini. Steinmeier mengakui perang juga berdampak ke dalam negeri terutama secara ekonomi.

Namun, dia mencatat bagaimana pemerintah telah mengurangi beban yang terberat merujuk pada program subsidi yang diperkenalkan untuk mengimbangi lonjakan biaya energi.

"Kita menghadapi angin kencang. Meskipun demikian, Natal adalah waktu yang tepat untuk melihat hal-hal yang memberi kita harapan. Harapan itu ada. Kita tidak panik, kita juga tidak akan membiarkan diri kita terpecah belah," paparnya.

Steinmeier mengakhiri pidatonya dengan mencatat bagaimana warga memiliki lebih banyak pencapaian pada tahun ini daripada yang diperkirakan banyak orang.

"Kita bertindak dengan penyelesaian masalah ketika bantuan dibutuhkan. Kita berdiri untuk satu sama lain. Saya bangga dengan negara kita," pungkasnya.(DW/OL-5)

Baca Juga

AFP

Kim Jong Un Minta Ilmuwannya Membuat Senjata Nuklir Terkuat

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Selasa 28 Maret 2023, 15:45 WIB
PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un meminta para ilmuwan negaranya untuk meningkatkan produksi senjata nuklir dan membangun senjata yang lebih...
AFP/Coffrini

Dua Tahun Hilang, Jack Ma Kembali ke Tiongkok

👤Cahya Mulyana 🕔Selasa 28 Maret 2023, 14:05 WIB
Pendiri raksasa teknologi Alibaba, Jack Ma, kembali ke Tiongkok untuk membahas masa depan pendidikan berkaitan dengan teknologi Artificial...
AFP

Dewan Keamanan PBB Tolak Permintaan Penyelidikan Nord Stream

👤Ferdian Ananda Majni 🕔Selasa 28 Maret 2023, 13:35 WIB
Permintaan Rusia untuk penyelidikan independen atas ledakan pipa gas Nord Stream ditolak Dewan Keamanan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya