Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PASUKAN khusus Pakistan telah membebaskan sebuah pusat pengawasan dan kontraterorisme di sebuah distrik terpencil di barat laut pada Selasa (20/12). Operasi itu menewaskan 33 pejuang Taliban di Pakistan, Pejuang Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).
TTP mengambang alih fasilitas itu, menyandera seluruh petugasnya dan membunuh dua sandera pada Minggu (18/12). Namun belum jelas berapa banyak petugas tempat itu yang ditahan oleh TPP.
Para pejabat menolak untuk menguraikan atau memberikan perincian tentang operasi itu setelah negosiasi selama 40 jam gagal. Namun para pejabat Pakistan mengatakan bahwa seorang petugas tewas oleh TTP saat mempertahankan fasilitas tersebut.
Menteri Pertahanan Khawaja Muhammad Asif mengatakan kepada parlemen bahwa dua sandera dibunuh oleh TTP dan sisanya telah dibebaskan. Asif mengatakan 15 pasukan keamanan terluka dalam operasi tersebut.
Dia mengatakan 33 penyandera dibunuh oleh pasukan keamanan Afghanistan dalam operasi itu. Sebelumnya, Taliban mengklaim mereka menahan delapan personel keamanan.
Tiga pejabat militer dan polisi mengatakan tujuh anggota pasukan khusus yang ikut dalam operasi itu terluka. Juru Bicara Pemerintah di Khyber Pakhtunkhwa Mohammad Ali Saif mengatakan para penyandera Taliban diberi kesempatan untuk menyerah.
Asap hitam tebal mengepul ke langit dari dalam kompleks itu setelah dua ledakan terdengar saat penggerebekan berlangsung. Suara tembakan yang terputus-putus terus bergema di seluruh area selama dua jam.
Semua pejabat berbicara kepada kantor berita The Associated Press dengan syarat anonimitas untuk membahas situasi yang sedang berlangsung. Pengambilalihan fasilitas itu menggambarkan ketidakmampuan pemerintah Pakistan untuk mengendalikan wilayah terpencil di sepanjang perbatasan dengan Afghanistan. (Aljazeera/OL-13)
Baca Juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Hotel di Kabul
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
PM India Narendra Modi menegaskan India tak akan mentolerir pemerasan nuklir dan siap membalas serangan teroris dari Pakistan.
India dan Pakistan saling menuduh pelanggaran gencatan senjata yang baru disepakati, setelah beberapa hari pertempuran sengit di Kashmir.
Dunia internasional, termasuk PBB, Inggris, AS, dan Iran, menyerukan dialog damai untuk meredakan ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir ini.
Pakistan memperingatkan akan membalas serangan udara India yang menewaskan 31 orang, termasuk anak-anak, di wilayah Kashmir dan Punjab.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Untuk pertama kalinya, di pertemuan Doha III ini, hadir otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved